Di tengah gaya hidup modern, minum alkohol sering dianggap hal biasa — bahkan bagian dari pergaulan. Banyak orang memulainya “sekadar ikut-ikutan”, mencoba sedikit untuk bersosialisasi, hingga akhirnya menjadi kebiasaan yang tak disadari berdampak besar bagi tubuh. Yang sering terlupakan, hati (liver) adalah organ yang bekerja paling keras menetralkan racun, termasuk alkohol. Namun, saat beban itu terlalu berat, hati perlahan rusak tanpa memberi tanda yang jelas di awal.
Di sinilah bahaya sebenarnya dimulai ketika kebiasaan minum alkohol berubah menjadi ancaman nyata bagi kesehatan hati, dan memunculkan penyakit serius yang dikenal dengan istilah Liver Alcoholic.
Liver Alcoholic atau Alcoholic Liver Disease (ALD) adalah penyakit hati akibat konsumsi alkohol berlebihan dalam jangka panjang. Alkohol yang masuk ke tubuh diuraikan di hati dan menghasilkan zat beracun bernama asetaldehida. Zat ini dapat merusak sel hati, menyebabkan peradangan, dan menurunkan fungsi hati secara bertahap.
Hati bekerja keras untuk memproses alkohol menjadi zat yang tidak berbahaya. Namun, dalam proses itu muncul asetaldehida, senyawa toksik yang merusak dinding sel hati dan memicu peradangan serta penumpukan lemak. Jika konsumsi alkohol terus berlanjut, jaringan hati akan tergantikan oleh jaringan parut dan kehilangan fungsinya untuk menetralkan racun.
Jika gejala ini muncul, segera konsultasikan ke dokter untuk pemeriksaan fungsi hati. Selain menimbulkan berbagai gejala fisik, kerusakan hati akibat alkohol juga berdampak pada kemampuan tubuh dalam menyerap dan memanfaatkan zat gizi. Akibatnya, banyak penderita liver alcoholic yang akhirnya mengalami gangguan gizi serius.
Penderita penyakit liver akibat alkohol umumnya mengalami malnutrisi sedang hingga berat. Hal ini terjadi karena:
Kondisi ini membuat penderita rentan terhadap:
Untuk membantu pemulihan fungsi hati, berikut panduan gizi harian yang direkomendasikan oleh dokter gizi dan hepatologi:
Gunakan minyak zaitun, alpukat, kacang-kacangan, dan ikan laut yang kaya omega-3. Hindari lemak jenuh dan gorengan.
Tahap awal seperti fatty liver masih bisa sembuh total bila berhenti minum alkohol dan memperbaiki gaya hidup. Namun, bila sudah memasuki tahap sirosis, kerusakan bersifat permanen, meski pengobatan dan pola hidup sehat dapat memperlambat kerusakannya. Pada kondisi berat, transplantasi hati menjadi satu-satunya pilihan.
Menjaga kesehatan hati bukan hanya soal berhenti dari alkohol, tetapi juga menerapkan pola hidup sehat dan seimbang setiap hari.
Berikut langkah sederhana untuk menjaga fungsi hati tetap optimal:
© 2018-2024. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
Admin
Keluhan, Kritik dan Saran
Keluhan, Kritik dan Saran (Senin-Jum'at: 08.00-16.00 WIB) Diluar jam mohon maaf bila lambat merespon..
07:00Informasi
Medical Check Up
Info dan Pendaftaran Medical Check Up.
07:00Pendaftaran Rawat Jalan
Khusus Pasien BPJS
Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Khusus Pasien BPJS (booking maksimal H-1. Baca syarat dan ketentuan.
07:00Pendaftaran Rawat Jalan
Pribadi, Asuransi, dan Perusahaan
Pasien Rawat Jalan dengan Jaminan Pribadi, Asuransi, dan Perusahaan.
07:00