Trigger finger atau stenosing tenosynovitis adalah kondisi ketika tendon fleksor pada jari mengalami hambatan saat bergerak melewati selubungnya (pulley), sehingga jari terasa mengunci, tersangkut, atau mengeluarkan bunyi “klik” saat digerakkan. Kondisi ini semakin umum ditemukan pada usia dewasa dan sering berhubungan dengan aktivitas repetitif atau gangguan metabolik.
Pemahaman tentang tanda, penyebab, dan kapan perlu memeriksakan diri ke dokter sangat penting untuk mencegah kondisi menjadi kronis.
Gejala trigger finger muncul akibat kombinasi inflamasi, penebalan pulley A1, dan perubahan struktur tendon. Kondisi ini dapat berkembang secara perlahan ataupun tiba-tiba.
Berikut tanda-tanda yang paling umum:
Berikut beberapa mekanisme utama yang berkontribusi terhadap terjadinya trigger finger:
Studi histopatologi menunjukkan adanya:
Gerakan berulang seperti menggenggam erat, menjahit, menggunting, mengetik, atau menggunakan alat tangan memicu stres mekanis berlebih sehingga memicu mikrotrauma dan inflamasi pada tendon.
Penderita diabetes memiliki risiko 4–10 kali lebih tinggi mengalami trigger finger. Kadar gula yang tidak stabil menyebabkan perubahan struktural tendon yang membuatnya lebih kaku dan mudah teriritasi.
Termasuk:
Kondisi ini meningkatkan inflamasi dan pembengkakan pada jaringan tendon.
Wanita usia 40–60 tahun tercatat memiliki prevalensi lebih tinggi, kemungkinan terkait perubahan hormon dan elastisitas jaringan.
Trauma, benturan, atau penggunaan berlebihan dapat memicu inflamasi lokal yang berujung pada stenosis selubung tendon.
Trigger finger sering dianggap sepele pada awalnya, namun kondisi ini bisa menjadi kronis jika dibiarkan. Anda perlu segera memeriksakan diri jika mengalami:
Meskipun artikel ini berfokus pada tanda dan penyebab, penting untuk mengetahui gambaran umum penanganannya:
Penanganan Non-Operatif:
Penanganan Operatif:
Trigger finger merupakan kondisi yang dapat mengganggu fungsi tangan, tetapi sangat dapat ditangani bila dikenali sejak dini. Memahami tanda-tandanya, mengetahui faktor risiko, dan mengetahui kapan harus periksa ke dokter membantu mencegah kondisi memburuk. Jika gejala memengaruhi aktivitas atau tidak membaik dengan istirahat, pemeriksaan medis sangat dianjurkan, terutama bagi penderita diabetes.
© 2018-2024. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
Admin
Keluhan, Kritik dan Saran
Keluhan, Kritik dan Saran (Senin-Jum'at: 08.00-16.00 WIB) Diluar jam mohon maaf bila lambat merespon..
07:00Informasi
Medical Check Up
Info dan Pendaftaran Medical Check Up.
07:00Pendaftaran Rawat Jalan
Khusus Pasien BPJS
Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Khusus Pasien BPJS (booking maksimal H-1. Baca syarat dan ketentuan.
07:00Pendaftaran Rawat Jalan
Pribadi, Asuransi, dan Perusahaan
Pasien Rawat Jalan dengan Jaminan Pribadi, Asuransi, dan Perusahaan.
07:00