You are here:RSIJCP/Pusat Informasi/Tips Kesehatan/Generasi Multitasking, tapi Kok Mudah Blank? Hati-hati Brain Fog!

Generasi Multitasking, tapi Kok Mudah Blank? Hati-hati Brain Fog!

Diterbitkan di Tips Kesehatan
Jumat, 22 Agustus 2025
398 kali

Di era serba cepat dan penuh distraksi, anak muda kerap dituntut untuk multitasking: kuliah, kerja, scrolling media sosial, hingga urusan pribadi. Contohnya, lagi ngerjain tugas sambil buka YouTube nyari materi, chat-an di WhatsApp, scrolling TikTok, bahkan sambil dengerin musik sudah jadi hal biasa. Namun, dibalik kemampuan serba bisa itu, banyak yang mengaku sering merasa pikirannya “berkabut” atau sulit fokus, hingga berujung mengeluh “kok otak aku gampang blank, ya?”. Fenomena inilah yang disebut dengan brain fog.

Brain Fog sebenarnya bukanlah penyakit atau istilah medis, melainkan istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi ketika pikiran terasa “berkabut”. Beberapa gejala yang terlihat ketika seseorang mengalami brain fog, antara lain:

  • Kehilangan fokus, saat sedang bekerja maupun saat sedang bersosialisasi
  • Mudah lupa bahkan untuk hal-hal yang mungkin baru saja terjadi atau didiskusikan
  • Sering kebingungan
  • Sulit berkonsentrasi pada suatu hal
  • Terkadang tiba-tiba lupa ingin mengatakan sebuah kata tertentu saat sedang berbicara
  • Lambat dalam merespon suatu hal yang terjadi disekitar

Beberapa factor yang berkontribusi terhadap munculnya fenomena ini, khususnya pada generasi muda, antara lain:

  1. Multitasking Digital

Paparan informasi simultan dari berbagai platform digital membuat otak bekerja ekstra. Hal ini dapat meningkatkan beban kognitif (cognitive load) sehingga fungsi atensi dan memori jangka pendek menurun.

  1. Gangguan Tidur

Kurang tidur akibat gaya hidup (begadang, penggunaan gawai hingga larut malam, binge-watching) mengganggu proses konsolidasi memori dan pemulihan saraf di otak. Secara Neurofisiologis, tidur merupakan fase penting dalam restorasi fungsi kognitif.

  1. Stress Kronis

Tekanan akademik, target karir, serta kompetisi sosial dapat memicu aktivitas sistem stress kronis. Kelebihan hormon stress seperti kortisol dalam jangka panjang berhubungan dengan penurunan fungsi hippocampus yang berperan dalam memori.

  1. Paparan Layar Berlebih (Blue light exposure)

Cahaya biru dari perangkat digital menghambat produksi melatonin, hormone pengatur siklus tidur, sehingga kualitas tidur menurun.

  1. Pola Makan Tidak Seimbang

Konsumsi berlebih makanan tinggi gula, kafein, serta makanan olahan dapat memicu fluktuasi kadar glukosa darah yang berimbas pada kestabilan energi otak. Sebaliknya, kurangnya asupan mikronutrien (seperti vitamin B, omega-3, dan mineral) juga berpengaruh terhadap fungsi kognitif.

Meski terdengar sepele, brain fog dapat mengurangi produktivitas, menghambat pengambilan keputusan, dan menurunkan kepercayaan diri. Dalam jangka panjang, kondisi ini dapat menjadi “red flag” adanya kelelahan kognitif, gangguan tidur kronis, atau stres berkepanjangan yang memerlukan perhatian medis lebih lanjut.

 

Strategi Mengatasi Brain Fog

Pendekatan preventif dan korektif dapat dilakukan melalui:

  1. Sleep Hygiene: menjaga kualitas tidur dengan durasi 7–9 jam per malam, menghindari gawai sebelum tidur, dan menciptakan lingkungan tidur yang kondusif.
  2. Digital well-being: membatasi screen time, melakukan digital detox, dan memanfaatkan teknik manajemen waktu (misalnya metode Pomodoro).
  3. Manajemen Stres: melalui relaksasi, meditasi, journaling, olahraga teratur, serta menjaga keseimbangan aktivitas akademik dan pribadi.
  4. Nutrisi Seimbang: meningkatkan konsumsi buah, sayur, protein, serta hidrasi yang cukup.
  5. Cognitive Rest: memberikan waktu jeda istirahat otak secara teratur untuk mencegah kelelahan kognitif.

Fenomena ini di kalangan anak muda mencerminkan gaya hidup modern yang serba cepat namun kurang seimbang. Menyadari tanda-tandanya sejak dini penting agar otak tetap sehat dan produktif. Ingat, generasi muda adalah generasi produktif, jangan biarkan kabut tipis di kepala menghalangi potensi besar yang dimiliki.

Share ke Media Sosial

Pendaftaran Rawat Jalan

Promo Layanan. *baca syarat dan ketentuan berlaku
  • Pelayanan kesehatan yang islami, profesional dan bermutu dengan tetap peduli pada kaum dhu’afa. Mampu memimpin pengembangan Rumah Sakit Islam lainnya.…
    RS Islam Jakarta Cempaka Putih
Rekanan RS Islam Jakarta Cempaka Putih #Asuransi #BUMN #BUMD #Perusahaan

Terakreditasi Nomor. LARSI/SERTIFIKAT/096/02/2023

Lulus Tingkat Paripurna      

Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

  • Jl. Cemp. Putih Tengah I No.1, RT.11/RW.5, Cempaka Putih Timur, Kecamatan Cempaka Putih, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 10510
  • +6221 4280 1567
  • +6221 425 0451
  • rsijpusat@rsi.co.id

Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Khusus BPJS

Pendaftaran Rawat Jalan Pasien Umum, Jaminan Perusahaan & Asuransi

  • +6221 425 0451 ext. 6508

Visitors

© 2018-2024. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih