You are here:RSIJCP/Pusat Informasi/Artikel/Seberapa Parah Gas Air Mata Mempengaruhi Kesehatan?

Seberapa Parah Gas Air Mata Mempengaruhi Kesehatan?

Diterbitkan di Artikel
Selasa, 02 September 2025
345 kali

Umumnya, masyarakat mengenal gas air mata sebagai alat yang digunakan oleh aparat untuk mengendalikan atau membubarkan massa saat ada aksi demonstrasi. Akan tetapi, perlu diketahui terlebih dahulu bahwa gas air mata bukanlah gas, tetapi bubuk bertekanan yang menciptakan kabut saat dilepaskan. Itulah mengapa saat dilepaskan, zat ini akan menyebar layaknya asap dan bisa langsung memengaruhi orang-orang yang berada disekitarnya. Namun, bukan itu yang menjadi poin utama melainkan seberapa parah gas air mata mempengaruhi kesehatan, terlebih setelah terpapar.

Kandungan Gas Air Mata:

Gas air mata adalah campuran zat kimia berbentuk partikel halus yang dilepaskan ke udara untuk menimbulkan iritasi cepat pada mata, hidung, dan saluran pernapasan. Senyawa yang paling sering digunakan adalah CS (Chlorobenzylidene Malonitrile) yang memicu mata perih dan sesak napas. Ada juga CN (Chloroaceptophenone) yang berisiko lebih berbahaya bagi kulit dan mata, serta OC (Oleoresin Capsicum) atau semprotan merica yang menimbulkan sensasi terbakar hebat.

Efek Jangka Pendek:

Ada beberapa efek yang biasanya muncul dalam hitungan menit setelah paparan. Efek ini ijuga bisa hilang dalam hintungan menit, 15 – 60 menit jika segera ditangani:

  • Mata perih, berair, dan pandangan kabur à iritasi langsung yang muncul akibat partikel kimia.
  • Hidung berair, bersin, dan tenggorokan panas à respon tubuh terhadap zat iritan gas air mata.
  • Batuk dan sesak dada à iritasi saluran pernapasan.
  • Kulit terasa panas atau perih à akibat kontak langsung dengan partikel gas.

Efek Jangka Panjang:

Meskipun jarang terjadi, ada beberapa efek jangka Panjang yang bisa diakibatkan oleh paparan gas air mata. Efek ini bisa muncul bila paparan berat atau tidak segera ditangani:

  • Gangguan penglihatan à iritasi kornea yang berlanjut bisa menimbulkan infeksi bahkan kerusakan permanen.
  • Masalah pernapasan kronis à bagi penderita asma, ini dapat memperburuk kondisi penderitanya atau memicu radang paru berulang.
  • Iritasi kulit berkepanjangan à bisa berkembang menjadi dermatitis.

Risiko Tambahan:

Bukan hal yang tidak mungkin, pada kelompok tertentu, risiko bisa lebih berat:

  • Pasien dengan asma atau alergi à bisa mengalami serangan sesak hebat yang membutuhkan oksigen.
  • Paparan jarak dekat atau intens à berisiko cedera kornea serius hingga luka bakar kimia pada kulit.
  • Anak-anak dan lansia à lebih rentan mengalami komplikasi karena daya tahan tubuh lebih lemah.

Tips Penanganan Gas Air Mata:

Paparan gas air mata memang biasanya bersifat sementara dan hanya memberikan efek jangka pendek. Namun penanganan cepat sangat penting agar gejala tidak semakin parah:

  1. Segera Menjauh dari Sumber Paparan

Cari udara segar, bergerak melawan arah angin agar tidak terus terpapar.

  1. Jangan Mengucek Mata

Mengucek mata hanya akan memperparah iritasi.

  1. Bilas Mata dengan Air Bersih atau Saline

Siram perlahan dengan air mengalir untuk membantu mengurangi rasa perih yang muncul.

  1. Lepaskan Pakaian yang Terpapar

Segera ganti pakaian dengan pakaian bersih dan cuci pakaian terkontaminasi menggunakan sabun.

  1. Gunakan Master atau Kain Basah

Jika harus melewati area yang masih berasap, tutupi hidung dan mulut untuk meminimalkan paparan.

  1. Tenangkan Diri dan Atur Napas

Panik bisa memperburuk gejala sesak. Cobalah bernapas pelan dan teratur.

Kondisi yang Mengharus Menemui Dokter:

Sebagian besar orang pulih dalam waktu singkat, tapi pemeriksaan medis tetap perlu dilakukan jika:

  • Mata tetap sakit, bengkak, atau pandangan buram tidak hilang lebih dari 1 – 2 jam setelah dibilas. Kondisi ini menandakan terjadinya iritasi kornea serius.
  • Sesak napas semakin berat atau tidak mereda selama 30 menit, terutama pada penderita asma atau penyakit paru.
  • Batuk tidak kunjung reda setelah 2 – 3 jam atau disertai nyeri dada. Kondisi ini dapat menjadi penanda adanya risiko iritasi saluran nafas atau infeksi.
  • Kulit mengalami luka, ruam parah, atau rasa terbakar yang bertahan lebih dari 6 – 12 jam. Kondisi ini bisa menjadi tanda luka bakar kimia.

Meskipun kebanyakan kasus tidak memberikan efek jangka panjang, akan tetapi paparan gas air mata tetap dapat menyebabkan komplikasi dan mempengaruhi kesehatan. Jika mengalami satu atau beberapa kondisi diatas, disarankan untuk dapat segera melakukan pemeriksaan ke tenaga medis professional.

Share ke Media Sosial

Pendaftaran Rawat Jalan

Promo Layanan. *baca syarat dan ketentuan berlaku
Rekanan RS Islam Jakarta Cempaka Putih #Asuransi #BUMN #BUMD #Perusahaan

Terakreditasi Nomor. LARSI/SERTIFIKAT/096/02/2023

Lulus Tingkat Paripurna      

Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

  • Jl. Cemp. Putih Tengah I No.1, RT.11/RW.5, Cempaka Putih Timur, Kecamatan Cempaka Putih, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 10510
  • +6221 4280 1567
  • +6221 425 0451
  • rsijpusat@rsi.co.id

Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Khusus BPJS

Pendaftaran Rawat Jalan Pasien Umum, Jaminan Perusahaan & Asuransi

  • +6221 425 0451 ext. 6508

Visitors

© 2018-2024. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih