You are here:RSIJCP/Pusat Informasi/Artikel/Ancaman Tersembunyi Bagi Kesehatan Akibat Hujan Mikroplastik di Jakarta

Ancaman Tersembunyi Bagi Kesehatan Akibat Hujan Mikroplastik di Jakarta

Diterbitkan di Artikel
Rabu, 19 November 2025
Terakhir diubah pada Rabu, 19 November 2025 10:22
182 kali

Fenomena hujan mikroplastik di Jakarta semakin banyak dibicarakan setelah penelitian BRIN (Badan Riset dan Inovasi Nasional) menemukan bahwa setiap sampel air hujan yang diuji mengandung partikel mikroplastik. Temuan ini menegaskan bahwa polusi plastik tidak hanya mencemari laut dan tanah, tetapi kini juga telah memasuki atmosfer dan turun kembali bersama hujan.

Lebih dari sekadar isu lingkungan, mikroplastik kini menjadi ancaman kesehatan manusia, terutama bagi masyarakat perkotaan.

Dalam penjelasannya, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH sebagai dokter spesialis penyakit dalam di RS Islam Jakarta Cempaka Putih menguraikan bahwa mikroplastik memiliki kemampuan untuk masuk ke dalam tubuh manusia. Mikroplastik dapat masuk melalui berbagai jalur dan memicu beragam gangguan kesehatan jangka panjang.

Apa Itu Mikroplastik dan Mengapa Bisa Turun Bersama Hujan?

Mikroplastik adalah potongan kecil plastik berukuran kurang dari 5 mm, bahkan bisa sekecil debu. Partikel ini berasal dari:

  • Sampah plastik yang terurai
  • Serat tekstil sintetis
  • Ban kendaraan
  • Pembakaran sampah plastik

Di kota besar seperti Jakarta, partikel ini bisa terangkat ke atmosfer, terbawa angin, lalu kembali turun sebagai hujan mikroplastik.

Dampak Hujan Mikroplastik bagi Kesehatan

Penjelasan Prof. dr. Ari menjelaskan bahwa mikroplastik dapat masuk ke tubuh melalui jalur pernapasan, pencernaan, dan aliran darah. Berikut beberapa dampaknya:

  1. Mikroplastik yang Terhirup Bisa Menyebabkan Gangguan Paru-Paru
    Hujan mikroplastik membuat partikel plastik lebih mudah melayang di udara. Ketika terhirup, mikroplastik dapat:
  • Menumpuk di paru-paru
  • Menyebabkan batuk kronis
  • Memicu peradangan saluran napas
  • Menyebabkan gangguan jangka panjang seperti PPOK (Penyakit Paru Obstruktif Kronik)

Prof. dr. Ari menekankan bahwa mikroplastik sering membawa zat berbahaya dan radikal bebas yang memperburuk kondisi pernapasan.

  1. Mikroplastik yang Tertelan Bisa Memicu Peradangan Lambung dan Usus

Mikroplastik dapat masuk ke tubuh melalui air minum, makanan, atau percikan air hujan. Dampaknya meliputi:

  • Peradangan lambung (gastritis)
  • Iritasi dan inflamasi kronis pada usus
  • Gangguan penyerapan nutrisi
  • Beban stres oksidatif karena mikroplastik bertindak seperti radikal bebas atau racun tubuh

Jika paparan berlangsung lama, kondisi ini dapat memperburuk fungsi pencernaan.

  1. Risiko Mikroplastik Menyebar ke Aliran Darah dan Mengganggu Sistem Saraf
    Studi terbaru menunjukkan bahwa partikel mikroplastik dapat masuk ke pembuluh darah. Jika mencapai sistem saraf, dapat menyebabkan:
  • Gangguan fungsi sel saraf
  • Penurunan daya ingat dan kemampuan kognitif
  • Potensi gangguan neurologis akibat stres oksidatif

Beliau menegaskan bahwa mikroplastik yang mencapai saraf dapat mempengaruhi proses berpikir dan daya konsentrasi.

  1. Mikroplastik Dapat Menumpuk di Pembuluh Darah dan Memicu Aterosklerosis
    Hujan mikroplastik meningkatkan risiko paparan partikel plastik ke tubuh. Ketika masuk ke aliran darah, mikroplastik dapat:
  • Menumpuk pada dinding pembuluh darah
  • Memicu aterosklerosis
  • Meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke
  • Proses ini berbahaya karena terjadi tanpa gejala langsung.

Mengapa Hujan Mikroplastik di Jakarta Berbahaya?

Paparan mikroplastik bukan sekadar fenomena lingkungan, tetapi ancaman kesehatan publik. Jakarta, sebagai kota padat dengan sumber polusi tinggi, memiliki risiko lebih besar karena:

  • Banyaknya sampah plastik yang tidak terkelola
  • Pencemaran udara dari kendaraan dan industri
  • Praktik pembakaran sampah terbuka
  • Kepadatan penduduk dan aktivitas urban

Partikel mikroplastik sangat ringan sehingga bisa dengan mudah terangkat ke atmosfer, terbawa angin, lalu turun kembali bersama hujan—menjadikannya siklus yang terus berulang.

Cara Mengurangi Risiko Paparan Mikroplastik

Untuk menekan dampaknya, ada banyak upaya yang bisa dilakukan dan ditingkatkan bersama, diantaranya:

  1. Mengurangi penggunaan plastik sekali pakai
    Setiap kantong, botol, dan kemasan plastik yang tidak terurai dengan baik dapat menjadi sumber mikroplastik di masa depan.
  1. Menghindari pembakaran sampah plastik
    Pembakaran plastik melepaskan partikel berbahaya dan mikroplastik ke udara. Pilih metode pengelolaan sampah yang lebih aman.
  1. Menggunakan produk rumah tangga yang ramah lingkungan
    Seperti tas belanja kain, botol minum ulang, dan deterjen rendah mikroplastik.
  2. Mendukung sistem pengelolaan sampah yang lebih baik
    Mulai dari pemilahan hingga daur ulang di tingkat rumah tangga.

Fenomena hujan mikroplastik di Jakarta merupakan peringatan penting bahwa polusi plastik telah mencapai tingkat yang lebih berbahaya. Sebagaimana yang telah dijelaskan oleh Prof. Dr. dr. Ari Fahrial , Sp.PD-KGEH, mikroplastik dapat mengganggu paru-paru, pencernaan, saraf, hingga sistem kardiovaskular. Oleh karena itu, pengurangan penggunaan plastik dan peningkatan pengelolaan sampah menjadi langkah paling efektif untuk mengurangi risiko paparan.

Share ke Media Sosial

Pendaftaran Rawat Jalan

Promo Layanan. *baca syarat dan ketentuan berlaku
Rekanan RS Islam Jakarta Cempaka Putih #Asuransi #BUMN #BUMD #Perusahaan

Terakreditasi Nomor. LARSI/SERTIFIKAT/096/02/2023

Lulus Tingkat Paripurna      

Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

  • Jl. Cemp. Putih Tengah I No.1, RT.11/RW.5, Cempaka Putih Timur, Kecamatan Cempaka Putih, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 10510
  • +6221 4280 1567
  • +6221 425 0451
  • rsijpusat@rsi.co.id

Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Khusus BPJS

Pendaftaran Rawat Jalan Pasien Umum, Jaminan Perusahaan & Asuransi

  • +6221 425 0451 ext. 6508

Visitors

© 2018-2024. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih