You are here:RSIJCP/Pusat Informasi/Tips Kesehatan/Tips Menyelamatkan Hidup dengan Mengubah Narasi Tentang Bunuh Diri

Tips Menyelamatkan Hidup dengan Mengubah Narasi Tentang Bunuh Diri

Diterbitkan di Tips Kesehatan
Rabu, 10 September 2025
Terakhir diubah pada Rabu, 10 September 2025 21:37
2516 kali

Hidup adalah perjalanan yang penuh warna. Ada kebahagiaan, ada tantangan, dan ada pula masa-masa sulit yang kadang terasa berat untuk dijalani. Bagi sebagian orang, tekanan yang berlarut-larut, trauma, atau rasa kesepian bisa perlahan mengikis harapan hingga mendorong mereka pada titik terendah. Banyak yang memilih diam, karena takut akan stigma atau merasa tak ada yang peduli. Pada akhirnya ada yang mengambil pilihan bunuh diri sebagai solusinya. Padahal, bunuh diri bukanlah sekadar masalah pribadi, melainkan isu kesehatan masyarakat yang mendesak. World Health Organization (WHO) mencatat lebih dari 700.000 orang di dunia setiap tahunnya kehilangan nyawa akibat bunuh diri. Angka yang sesungguhnya bisa ditekan jika semua pihak bersama-sama mengubah cara pandang, memberi ruang aman, dan menghadirkan dukungan.

Untuk itulah, WHO melalui kampanye global “Changing the Narrative on Suicide: Mengubah Narasi Tentang Bunuh Diri mengajak semua pihak mengubah cara berbicara tentang bunuh diri. Alih-alih melihatnya sebagai aib atau topik yang tabu, setiap individu diajak untuk memandang bunuh diri sebagai sinyal bahwa seseorang sedang membutuhkan bantuan dan dukungan. Dengan mengubah narasi, dari stigma menjadi empati, dari diam menjadi ruang aman untuk berbicara, diharapkan bisa menyelamatkan lebih banyak kehidupan. Alih-alih fokus pada kematian, setiap individu diajak untuk menekankan pada harapan, dukungan, dan kesempatan hidup yang lebih baik.

Mengapa Narasi Harus Diubah?
Selama ini, isu bunuh diri sering dianggap tabu. Orang yang berjuang dengan pikiran tersebut kerap merasa terasing, malu, bahkan takut untuk mencari bantuan. Padahal, dengan mengubah narasi:

  • Kita bisa menciptakan ruang aman untuk bercerita.
  • Mengurangi stigma yang membuat orang enggan mencari pertolongan.
  • Mengingatkan bahwa setiap orang memiliki harapan untuk sembuh dan melanjutkan hidup.

Pemicu Orang Melakukan Bunuh Diri
Bunuh diri biasanya tidak terjadi karena satu faktor saja, melainkan kombinasi dari beberapa hal. Beberapa pemicu yang paling sering dialami adalah:

  1. Masalah Kesehatan Mental
    Depresi, gangguan cemas, bipolar, atau skizofrenia dapat meningkatkan risiko bunuh diri.
  2. Tekanan Hidup Berat
    Kehilangan pekerjaan, kesulitan ekonomi, perceraian, atau masalah akademik sering menjadi pemicu.
  3. Pengalaman Traumatis
    Kekerasan fisik, seksual, bullying, atau kehilangan orang terdekat bisa menimbulkan luka mendalam.
  4. Penyakit Fisik Kronis
    Rasa sakit berkepanjangan atau penyakit serius tanpa harapan sembuh dapat membuat seseorang merasa putus asa.
  5. Penyalahgunaan Zat
    Alkohol dan narkoba dapat memperburuk kondisi mental serta menurunkan kontrol diri.
  6. Kurangnya Dukungan Sosial
    Rasa kesepian, terisolasi, atau merasa tidak ada yang peduli dapat memperberat beban psikologis.

Memahami pemicu ini membantu orang lain menjadi lebih peka, sehingga bisa memberikan perhatian dan dukungan sejak dini.

Tips Menyelamatkan Hidup: Mengubah Narasi Tentang Bunuh Diri

  1. Bicara Terbuka tentang Perasaan
    Jangan takut membicarakan kesedihan atau rasa tertekan. Membuka diri bukanlah kelemahan, melainkan langkah penyelamatan diri.
  1. Dengarkan dengan Empati
    Kehadiran yang tulus tanpa menghakimi bisa menjadi “penolong pertama” sebelum bantuan profesional.
  1. Hilangkan Stigma, Ganti dengan Dukungan
    Alih-alih menganggap bunuh diri sebagai aib, mari menekankan bahwa kesehatan mental sama pentingnya dengan kesehatan fisik.
  1. Bangun Kesehatan Mental Sehari-hari
    Rutinitas sederhana seperti olahraga ringan, tidur cukup, makan sehat, dan melakukan hobi bisa memperkuat daya tahan mental.
  1. Dorong untuk Cari Bantuan Profesional
    Psikolog, psikiater, atau konselor dapat membantu menemukan jalan keluar. Menyampaikan “tidak apa-apa untuk mencari bantuan” adalah bagian penting dari narasi baru.
  1. Kenali Tanda Bahaya
    Ucapan “Aku ingin mengakhiri hidup” atau perubahan drastis dalam perilaku adalah sinyal serius. Jangan diabaikan, segera dampingi dan arahkan ke layanan darurat.
  1. Meningkatkan Keimanan
    Islam menekankan pentingnya memperkuat hubungan dengan Allah dan meningkatkan keimanan melalui ibadah seperti shalat, dzikir, dan membaca Al-Qur’an.
  1. Memahami Larangan Bunuh Diri dalam Islam
    Dalam Islam, bunuh diri dianggap sebagai dosa besar sebagaimana HR. Bukhari dan Muslim menyebutkan bahwa Rasulullah saw., bersabda: “Barangsiapa yang membunuh dirinya sendiri dengan sesuatu, maka ia akan disiksa dengan sesuatu tersebut di hari kiamat.”

Bunuh diri bukanlah akhir yang tak terhindarkan, melainkan tanda bahwa seseorang sedang membutuhkan pertolongan. Mencari dukungan dari orang terdekat, menghubungi layanan darurat atau hotline krisis (hotline suicide prevention), serta berkonsultasi dengan tenaga profesional adalah langkah nyata yang bisa menyelamatkan hidup. Ingatlah, kamu tidak sendirian. Selalu ada jalan keluar dan selalu ada orang yang siap mendengar.

Jika kamu atau orang terdekat sedang berada dalam situasi krisis:

  • Hubungi hotline suicide prevention: Halo Kemenkes 1500-567 atau 119 ext. 8 (layanan kesehatan jiwa).
  • Jadwalkan konsultasi Psikolog atau Psikiatri ke RS Islam Jakarta Cempaka Putih.

 

Salam Sehat.

Share ke Media Sosial

Pendaftaran Rawat Jalan

Promo Layanan. *baca syarat dan ketentuan berlaku
Rekanan RS Islam Jakarta Cempaka Putih #Asuransi #BUMN #BUMD #Perusahaan

Terakreditasi Nomor. LARSI/SERTIFIKAT/096/02/2023

Lulus Tingkat Paripurna      

Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

  • Jl. Cemp. Putih Tengah I No.1, RT.11/RW.5, Cempaka Putih Timur, Kecamatan Cempaka Putih, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 10510
  • +6221 4280 1567
  • +6221 425 0451
  • rsijpusat@rsi.co.id

Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Khusus BPJS

Pendaftaran Rawat Jalan Pasien Umum, Jaminan Perusahaan & Asuransi

  • +6221 425 0451 ext. 6508

Visitors

© 2018-2024. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih