You are here:RSIJCP/Pusat Informasi/Artikel/Hari Jantung Sedunia 2025: Waktunya Kenali Penyakit Jantung, Pembunuh Nomor 1 di Dunia

Hari Jantung Sedunia 2025: Waktunya Kenali Penyakit Jantung, Pembunuh Nomor 1 di Dunia

Diterbitkan di Artikel
Senin, 29 September 2025
2791 kali

Setiap tanggal 29 September, dunia memperingati Hari Jantung Sedunia (World Heart Day). Peringatan ini menjadi momentum global untuk mengingatkan akan pentingnya menjaga kesehatan jantung. Penyakit jantung dan pembuluh darah atau penyakit kardiovaskular (CVD) masih menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia. Meski demikian, sebagian besar kasus sebenarnya bisa dicegah melalui gaya hidup sehat, pemeriksaan rutin, dan pengendalian faktor risiko.

Penyakit Jantung: Pembunuh Nomor Satu di Dunia

Menurut data WHO, penyakit kardiovaskular menyebabkan sekitar 19,8 juta kematian pada tahun 2022, atau sekitar 32% dari seluruh kematian global. Dari angka tersebut, 85% di antaranya disebabkan oleh serangan jantung (Ischemic Heart Disease) dan stroke. Yang lebih mengkhawatirkan, lebih dari 75% kematian akibat CVD terjadi di negara berpenghasilan menengah dan rendah, termasuk Indonesia.

Secara global, Ischemic Heart Disease (IHD) tercatat sebagai penyakit kardiovaskular dengan dampak paling besar. Pada tahun 2021, terdapat 254,3 juta kasus prevalen dengan hampir 9 juta kematian. Angka-angka ini menegaskan bahwa jantung harus menjadi prioritas dalam kesehatan publik.

Situasi Penyakit Jantung di Indonesia

Di Indonesia, penyakit kardiovaskular juga menjadi penyebab kematian nomor satu. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan stroke menyumbang sekitar 19,42% dari seluruh kematian, disusul oleh penyakit jantung iskemik sekitar 14,38%. Secara keseluruhan, sekitar 38% dari total kematian di Indonesia pada 2019 disebabkan oleh penyakit kardiovaskular.

Klaim BPJS Kesehatan juga menunjukkan beban ekonomi yang tinggi. Pada 2023, klaim untuk penyakit jantung iskemik mencapai sekitar 20 juta kasus dengan biaya hampir Rp17,6 triliun, naik signifikan dibanding tahun sebelumnya. Stroke pun menyusul dengan 3,46 juta klaim dan biaya sekitar Rp5,2 triliun.

Faktor risiko yang dominan di Indonesia mencakup merokok, hipertensi, obesitas, konsumsi buah dan sayur rendah, serta aktivitas fisik yang kurang. Data RISKESDAS menunjukkan perokok lama memiliki risiko 4 kali lipat lebih tinggi terkena penyakit jantung iskemik dibanding non-perokok.

Jenis-Jenis Penyakit Jantung

  1. Penyakit Jantung Koroner (PJK)
    Terjadi karena penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner akibat penumpukan plak kolesterol (aterosklerosis). Akibatnya aliran darah ke jantung terganggu dan berisiko serangan jantung.
  1. Gagal Jantung
    Kondisi ketika jantung tidak mampu memompa darah secara optimal. Ditandai dengan mudah lelah, sesak napas, dan pembengkakan pada tungkai.
  1. Aritmia (Gangguan Irama Jantung)
    Irama jantung tidak teratur, bisa terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat (bradikardia), atau tidak teratur (fibrilasi atrium).
  1. Penyakit Katup Jantung
    Terjadi bila satu atau lebih katup jantung tidak berfungsi dengan baik sehingga aliran darah terganggu.
  1. Kardiomiopati
    Penyakit otot jantung yang membuat jantung membesar atau kaku sehingga kemampuan memompa darah menurun.
  1. Penyakit Jantung Bawaan (Kongenital)
    Kelainan struktur jantung sejak lahir, seperti lubang di jantung atau kelainan katup.

Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Jantung

  • Faktor Gaya Hidup: merokok, pola makan tinggi lemak jenuh, garam dan gula, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol berlebihan.
  • Faktor Medis: hipertensi, diabetes, kadar kolesterol tinggi, obesitas, stres kronis.
  • Faktor Genetik: riwayat penyakit jantung pada keluarga meningkatkan risiko.
  • Usia dan Jenis Kelamin: risiko meningkat seiring bertambahnya usia; pria umumnya berisiko lebih tinggi pada usia muda dibanding wanita.

Kunci Menjaga Kesehatan Jantung

  1. Pola Makan Sehat: pilih makanan rendah lemak jenuh, rendah garam, tinggi serat, dan kaya buah serta sayur.
  2. Aktif Bergerak: lakukan olahraga teratur minimal 150 menit/minggu.
  3. Berhenti Merokok: kebiasaan merokok meningkatkan risiko penyakit jantung koroner hingga 2–4 kali lipat.
  4. Kelola Stres: meditasi, mindfulness, dan tidur cukup membantu menjaga tekanan darah.
  5. Kontrol Berat Badan dan Tekanan Darah: lakukan pemeriksaan rutin tekanan darah, gula darah, kolesterol.

Treatment / Penanganan untuk yang Masih Sehat

  1. Screening Berkala: periksa tekanan darah, kolesterol, dan gula darah minimal 1 tahun sekali.
  2. Konsultasi Dokter: terutama bila memiliki faktor risiko tinggi.
  3. Modifikasi Gaya Hidup: perbaiki pola makan, rajin olahraga, hentikan merokok.
  4. Imunisasi & Vaksinasi: misalnya vaksin flu untuk penderita risiko tinggi, karena infeksi dapat memicu komplikasi kardiovaskular.

Treatment / Penanganan untuk yang Sudah Terdiagnosis Penyakit Jantung

  1. Konsumsi Obat Sesuai Resep Dokter: seperti obat penurun tekanan darah, obat pengencer darah, statin penurun kolesterol, atau obat antiaritmia.
  2. Prosedur Medis: rutin melakukan skrining dan pemeriksaan kesehatan jantung, serta edukasi diri dengan melakukan konsultasi ke Dokter Spesialis Jantung. Tindakan medis yang didapatkan, dilakukan sesuai dengan indikasi medis yang disarankan oleh dokter.
  3. Kateterisasi / Angioplasti: membuka pembuluh darah yang tersumbat.
  4. Pemasangan Stent: menjaga pembuluh darah tetap terbuka.
  5. Bypass Jantung (CABG): membuat jalur baru aliran darah bila pembuluh darah koroner tersumbat parah.
  6. Implan Pacemaker atau ICD: mengatur irama jantung pada aritmia.
  7. Rehabilitasi Jantung: Program khusus berupa olahraga ringan, edukasi, dan konseling untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
  8. Monitoring Jangka Panjang: Kontrol rutin ke dokter spesialis jantung, patuhi pola hidup sehat, dan pantau gejala.

Kenali Gejala Awal Serangan Jantung

  • Nyeri dada atau rasa tertekan seperti ditekan beban berat.
  • Nyeri menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, atau punggung.
  • Sesak napas, pusing, mual, atau keringat dingin berlebih.
    Jika mengalami gejala ini, segera hubungi layanan darurat atau rumah sakit.

Hari Jantung Sedunia 2025 menjadi momentum penting untuk mengenali penyakit jantung, memahami faktor risiko, dan bertindak sejak dini. Dengan gaya hidup sehat, pemeriksaan rutin, dan pengobatan yang tepat bagi penderita, ancaman penyakit jantung dapat ditekan. Ingat, jantung sehat berarti hidup lebih panjang dan berkualitas.

Pemeriksaan Jantung dapat dilakukan juga di RS Islam Jakarta Cempaka Putih:

Layanan MCU: +62 877-3356-0557

Layanan Cathlab: +62 856-1352-271 (khusus tindakan emergency)

Layanan Ambulance: 021-4245077

SPGDT:+62 812 9047 8677

Share ke Media Sosial

Pendaftaran Rawat Jalan

Promo Layanan. *baca syarat dan ketentuan berlaku
Rekanan RS Islam Jakarta Cempaka Putih #Asuransi #BUMN #BUMD #Perusahaan

Terakreditasi Nomor. LARSI/SERTIFIKAT/096/02/2023

Lulus Tingkat Paripurna      

Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

  • Jl. Cemp. Putih Tengah I No.1, RT.11/RW.5, Cempaka Putih Timur, Kecamatan Cempaka Putih, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 10510
  • +6221 4280 1567
  • +6221 425 0451
  • rsijpusat@rsi.co.id

Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Khusus BPJS

Pendaftaran Rawat Jalan Pasien Umum, Jaminan Perusahaan & Asuransi

  • +6221 425 0451 ext. 6508

Visitors

© 2018-2024. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih