You are here:RSIJCP/Web/Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih - Web
0

Setiap tanggal 15 Oktober, dunia memperingati Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia (Global Handwashing Day). Ini merupakan momen penting untuk meningkatkan kesadaran akan perilaku hidup bersih dan sehat.

Tahun 2025 ini, berdasarkan tema resmi dari Global Handwashing Partnership (GHP), peringatan Hari Cuci Tangan mengusung tema “Be a Handwashing Hero!” Tema ini mengajak setiap individu menjadi pahlawan kebersihan dengan melakukan tindakan sederhana namun berdampak besar, yaitu mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir.

Melalui tema ini, Global Handwashing Partnership menekankan bahwa siapa pun dapat menjadi bagian dari perubahan positif. Dengan membiasakan cuci tangan di waktu-waktu penting, kita turut melindungi diri, keluarga, dan masyarakat dari penyakit menular seperti diare, ISPA, influenza, dan infeksi kulit.

Mari jadikan peringatan Hari Cuci Tangan Pakai Sabun Sedunia sebagai momentum untuk memperkuat kebiasaan bersih, karena menjadi pahlawan kesehatan bisa dimulai dari tindakan kecil, mulai dari tangan.

Mengapa Cuci Tangan dengan Sabun Itu Penting?

Tangan merupakan salah satu media utama penyebaran kuman dan virus. Dalam aktivitas sehari-hari mulai dari memegang benda di tempat umum, mempersiapkan makanan, hingga menyentuh wajah, kuman dapat dengan mudah berpindah.

Mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir terbukti mampu menghilangkan hingga 90% kuman penyebab penyakit, termasuk virus penyebab diare, flu, dan ISPA. Sabun bekerja dengan mengangkat kotoran, lemak, dan mikroorganisme dari kulit, sehingga tangan benar-benar bersih dan aman dari risiko infeksi.

Penyakit yang Bisa Timbul Akibat Tidak Mencuci Tangan

Kurangnya kebiasaan mencuci tangan pakai sabun dapat memicu berbagai penyakit menular, antara lain:

  • Diare dan disentri disebabkan oleh bakteri seperti coli dan Shigella yang menempel di tangan setelah dari toilet.
  • Infeksi saluran pernapasan (ISPA) termasuk flu dan pneumonia yang bisa menyebar melalui sentuhan tangan ke hidung, mulut, atau mata.
  • Konjungtivitis (infeksi mata) akibat tangan kotor yang menyentuh area mata.
  • Keracunan makanan karena perpindahan bakteri Salmonella dan Campylobacter saat menyiapkan makanan tanpa mencuci tangan.
  • Cacingan pada anak disebabkan oleh telur cacing yang masuk ke tubuh melalui tangan yang tidak bersih.

Pentingnya Cuci Tangan untuk Setiap Usia

Cuci tangan pakai sabun adalah kebiasaan yang harus diterapkan di semua kelompok usia, karena setiap tahap kehidupan memiliki risiko paparan kuman yang berbeda:

  • Anak-anak
    Anak kecil sering bermain dan menyentuh banyak benda tanpa sadar membawa kuman ke mulut. Cuci tangan secara rutin membantu mencegah diare dan cacingan yang sering menyerang anak.
  • Remaja dan Dewasa
    Aktivitas padat di sekolah, kampus, atau tempat kerja meningkatkan risiko paparan bakteri dari fasilitas umum. Cuci tangan membantu menjaga daya tahan tubuh dan mencegah penyebaran penyakit menular.
  • Lansia
    Pada usia lanjut, sistem kekebalan tubuh menurun sehingga lebih rentan terhadap infeksi. Cuci tangan secara rutin penting untuk melindungi diri dari pneumonia dan penyakit pernapasan lainnya.

Dengan kata lain, cuci tangan adalah kebiasaan seumur hidup yang harus dijaga oleh setiap individu, tanpa terkecuali.

Kapan Harus Mencuci Tangan?

Biasakan cuci tangan pakai sabun pada waktu-waktu penting berikut:

  1. Sebelum makan dan menyiapkan makanan
  2. Setelah dari toilet
  3. Setelah batuk, bersin, atau membuang ingus
  4. Sebelum menyusui atau menyentuh bayi
  5. Setelah menyentuh hewan atau sampah

Langkah Tepat Mencuci Tangan Pakai Sabun

6 langkah cuci tangan yang tepat sesuai anjuran dari WHO (World Health Organization):

  1. Gosok telapak tangan
  2. Gosok punggung tangan dan sela-sela jari
  3. Gosok telapak tangan dan sela jari bagian dalam
  4. Gosok punggung jari ke telapak tangan
  5. Bersihkan ibu jari secara memutar
  6. Gosok ujung jari di telapak tangan

Setelah itu:

  1. Bilas tangan dengan air mengalir
  2. Keringkan menggunakan tisu atau handuk bersih
  3. Minimal 20 detik durasi ideal mencuci tangan agar kuman benar-benar hilang

Sebagai rumah sakit yang berkomitmen terhadap pencegahan infeksi dan promosi gaya hidup sehat, RSIJ Cempaka Putih mengajak seluruh masyarakat untuk menjadikan cuci tangan pakai sabun sebagai kebiasaan harian. Langkah sederhana ini bukan hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga keluarga dan lingkungan sekitar. Tangan bersih, hidup lebih sehat. Semua bermula dari kita, sekarang juga.

15/10/2025
751 kali
0

Menjaga kesehatan tulang dan sendi bukan hanya penting bagi lansia, tapi juga bagi siapa pun yang aktif beraktivitas setiap hari. Tanpa disadari, ada banyak kegiatan dari yang biasa hingga rutin dilakukan namun sering dianggap sepele dapat mempercepat kerusakan sendi dan menurunkan kekuatan tulang.

Melalui layanan Rehabilitasi Medik RS Islam Jakarta Cempaka Putih (RSIJCP), masyarakat diajak untuk memahami bahwa pencegahan adalah langkah terbaik. Selain terapi, menjaga tulang dan sendi bisa dimulai dari hal sederhana dengan melakukan tips menjaga kesehatan tulang dan sendi. berikut ini secara rutin:

  1. Minum Air Putih Cukup Setiap Hari
    Minum air putih adalah tips paling mudah namun sering diabaikan. Air membantu melumasi sendi melalui cairan sinovial dan menjaga elastisitas jaringan otot. Biasakan minum 6–8 gelas air putih setiap hari, bahkan saat tidak merasa haus. Efeknya, sendi jadi tetap lentur, risiko nyeri berkurang, dan metabolisme tubuh lebih seimbang.
  1. Berjemur di Pagi Hari untuk Vitamin D Alami
    Sinar matahari pagi adalah sumber vitamin D alami yang membantu penyerapan kalsium pada tulang. Membiasakan diri berjemur 10–15 menit antara pukul 07.00–09.00 sebanyak 3–4 kali seminggu memberikan dampak baik berupa tulang menjadi lebih kuat, kepadatan tulang meningkat, dan risiko osteoporosis berkurang.
  1. Menghindari Duduk Terlalu Lama
    Duduk lama tanpa bergerak membuat sendi kaku dan aliran darah terhambat. Ini dapat memicu nyeri pada punggung, pinggul, dan lutut. Berdiri atau akukan peregangan ringan setiap 30 – 60 menit dapat membantu agar sendi tetap fleksibel, tubuh terasa lebih segar, dan risiko nyeri punggung berkurang.
  1. Memilih Alas Kaki yang Tepat
    Alas kaki yang sesuai membantu menjaga keseimbangan dan mencegah tekanan berlebih pada sendi lutut dan tulang belakang. Biasakan diri untuk selalu menggunakan sepatu dengan bantalan empuk dan ganti bila sol sudah tipis atau aus. Kebiasaan ini memberikan dampak berupa postur berjalan jadi lebih baik, mengurangi risiko nyeri lutut, serta menjaga keseimbangan tubuh.
  1. Tidur Nyaman untuk Kesehatan Tulang dan Sendi
    Tidur cukup membantu regenerasi jaringan tulang dan sendi. Posisi tidur yang salah justru bisa menyebabkan nyeri leher dan punggung. Penting untuk menjaga kualitas tidur malam selama 7 – 8 jam per-malam, menggunakan bantal dengan tinggi sedang, dan hindari posisi tengkurap lama. Dampak baik kebiasaan ini dapat memperbaiki postur tulang belakang, mengurangi kekakuan sendi, dan meningkatkan kualitas istirahat.
  1. Membawa Tas dengan Postur Punggung yang Baik
    Banyak orang tidak sadar bahwa membawa tas di satu sisi bahu terus-menerus bisa menyebabkan ketegangan otot dan perubahan postur tubuh. Disarankan untuk menggunakan ransel dua tali bahu agar berat terbagi rata dan hindari membawa beban berlebih. Kebiasaan baik ini dapat membantu mencegah nyeri punggung dan bahu serta menjaga keseimbangan tulang belakang.
  1. Melakukan Peregangan Setiap Hari
    Peregangan adalah salah satu tips menjaga kesehatan sendi yang paling mudah dilakukan. Gerakan sederhana membantu melancarkan sirkulasi darah dan menjaga fleksibilitas otot. Mulai biasakan diri melakukan stretching ringan selama 5–10 menit setiap pagi dan malam hari. Efeknya, tubuh jadi lebih lentur, otot tidak mudah kaku, dan tubuh terasa lebih rileks.
  1. Mengurangi Rokok dan Alkohol
    Kandungan nikotin dan alkohol dapat mengganggu penyerapan kalsium dan mempercepat pengeroposan tulang. Biasakan diri untuk mulai mengurangi konsumsi rokok dan alcohol secara bertahap, dan gantikan dengan kebiasaan sehat seperti jalan santai atau minum air putih. Dengan begitu tulang bisa jadi lebih kuat, sirkulasi darah lebih baik, dan daya tahan sendi meningkat.
  1. Menjaga Postur Saat Bekerja di Depan Komputer
    Postur kerja yang salah dapat memberi tekanan pada tulang belakang dan menyebabkan nyeri kronis. Pastikan layar sejajar dengan mata, gunakan kursi ergonomis, dan jaga bahu tetap rileks. Kebiasaan ini dapat mengurangi risiko nyeri leher, punggung, dan memperbaiki postur tubuh jangka panjang.
  1. Mengenali dan Menangani Nyeri Sendi Sejak Dini
    Jangan abaikan nyeri ringan pada sendi, terutama jika berlangsung lebih dari tiga hari. Segera konsultasikan kondisi tersebut ke dokter spesialis Rehabilitasi Medik untuk pemeriksaan lebih lanjut. Dengan melakukan pemeriksaan lebih awal maka gangguan sendi dapat ditangani lebih cepat, mencegah perburukan, dan mempercepat pemulihan.

Rehabilitasi Medik RSIJCP: Langkah Tepat untuk Menjaga Tulang dan Sendi

Menjaga kesehatan tulang dan sendi tidak harus menunggu nyeri datang. Melalui layanan Rehabilitasi Medik RSIJCP, pasien dapat memperoleh pemeriksaan menyeluruh dan terapi yang disesuaikan dengan kebutuhan tubuh. Didukung oleh dokter spesialis Kedokteran Fisik & Rehabilitasi (Sp.KFR), fisioterapis, serta okupasi terapis berpengalaman, RSIJCP siap membantu pelanggan kembali aktif tanpa rasa nyeri.

Dengan menerapkan tips menjaga kesehatan tulang dan sendi setiap hari, dan berkonsultasi secara rutin dengan tenaga profesional, Anda bisa menikmati hidup yang lebih sehat, kuat, dan bebas nyeri hingga usia lanjut.

Info lebih lanjut terkait layanan Rehabilitasi Medik:

  • Pendaftaran BPJS: 0858-5005-0010
  • Umum, Asuransi, dan Perusahaan: 0812-1349-1516
14/10/2025
651 kali
0

Jakarta, 13 Oktober 2025 - Sebagai bagian dari komitmen nasional dalam memperluas akses pendidikan dokter spesialis di Indonesia, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) bersama Kolegium Orthopaedi & Traumatologi Indonesia (KOTI) melaksanakan visitasi ke RS Islam Jakarta Cempaka Putih (RSIJCP) pada Rabu, 25 September 2025. Kegiatan ini merupakan tahap penting dalam proses penetapan RSIJCP sebagai calon penyelenggara Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS) Hospital Based bidang Orthopedic & Traumatology.

Tentang Program PPDS Hospital-Based

Program Penyelenggaraan Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS Hospital Based) adalah model pendidikan dokter spesialis yang diselenggarakan oleh rumah sakit pendidikan utama dengan supervisi langsung dari Kemenkes dan Kolegium. Program ini dirancang untuk mempercepat pencetakan dokter spesialis melalui pembelajaran klinis intensif di rumah sakit, serta mendukung pemerataan tenaga medis di berbagai wilayah Indonesia.

Mendukung Pemerataan Dokter Spesialis

Program PPDS Hospital Based merupakan inisiatif Kemenkes untuk mempercepat pemenuhan kebutuhan dokter spesialis di seluruh wilayah Indonesia, terutama di daerah dengan keterbatasan tenaga medis.
Berbeda dengan sistem PPDS konvensional yang diselenggarakan oleh universitas, program ini berbasis di Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSPPU), dengan fokus utama pada pelatihan klinik langsung dan kesiapan praktik lapangan.

RSIJCP menjadi salah satu rumah sakit yang dinilai memiliki kapasitas dan fasilitas memadai untuk menjadi penyelenggara program tersebut, khususnya dalam bidang Orthopaedi & Traumatologi.

Kegiatan Visitasi di RSIJCP

Dalam kegiatan visitasi yang berlangsung di lingkungan RSIJCP, tim dari Kementerian Kesehatan RI dan Kolegium Orthopaedi & Traumatologi Indonesia melakukan peninjauan menyeluruh terhadap:

  • Fasilitas pendidikan dan pelayanan Ortopaedi,
  • Kelengkapan sarana penunjang (ruang operasi, poliklinik, rawat inap, radiologi, dan rehabilitasi medik),
  • Kesiapan tenaga pengajar klinis (dokter spesialis Orthopaedi & Traumatologi RSIJCP),
  • Sistem pembelajaran dan evaluasi peserta PPDS,
  • Serta mekanisme koordinasi pendidikan melalui Komite Koordinasi Pendidikan (Komkordik)

Visitasi ini turut dihadiri oleh dokter-dokter spesialis Orthopaedi & Traumatologi RSIJCP yang sekaligus turut berperan sebagai Tim Kurikulum & Kolegium, diantaranya:

  • Zecky Eko Triwahyudi, Sp.OT, Subsp.CO (K), MARS., MM., AIFO-K
  • Muhammad Nurul Qomarruzaman, Sp. OT (K), Spine
  • Muhammad Reza Saputra, Sp.OT
  • Ihsanil Husna, Sp.PD
  • Prima Enky Merthana, Sp.OT
  • Haifa Mayang Lestari
  • Eva Triyono, NS. S.KEP

Perwakilan manajemen rumah sakit yang dibagi kedalam 2 tim pendukung, diantaranya:

  1. Tim Legal:
  • Rianca Amalia, SH., MH
  • Siti Rahayu, NS. S.KEP., M.KEP
  • Ratna Puspita Sari, S.KEP
  1. Tim Tata Kelola:
  • Aldila Satyanugraha Al Arfah, MMR
  • Eko Yulianto, S.PSI. MKM.
  • Sudirman, Sp.N
  • Endah Wahyuni, NS.SKEP
  • Iis Muryani, SKEP.,NS., M.KEP.
  • Dewi, S.Kep., M.Kep
  • Effyanti Rahayu, SKM
  • Diana Widyaningsih
  • Siti Aisyah, SSI. M. FARM
  • Sabri Hasan, S.Kom
  • Samsul Mujakar, A.Md.TEM
  • Beny Sugandi, SE

Serta tim dari Kemenkes RI dan Kolegium IOA, diantaranya:

  1. Kolegium: Dr. dr. Rizki Rahmadian Sp.OT (K)
  2. Asesor Kemenkes:
  • Else Mutiara Sihotang, Sp.PK - Ketua Tim Kerja Tata Kelola RS Pendidikan
  • Kara Citra Kalandra - Tim Kerja Tata Kelola RS Pendidikan
  • Nuniek Savitri, SH, MARS - Tim Kerja Hukum Sesditjen Keslan

Seluruh tim berperan aktif dalam diskusi dan pemaparan kesiapan rumah sakit dalam menyelenggarakan program pendidikan dokter spesialis secara hospital based.

Komitmen RSIJCP terhadap Pendidikan dan Layanan

Kegiatan visitasi ini menjadi tonggak penting bagi RS Islam Jakarta Cempaka Putih (RSIJCP) dalam memperluas perannya tidak hanya sebagai pusat layanan kesehatan, tetapi juga sebagai lembaga pendidikan yang berkontribusi terhadap pengembangan sumber daya manusia kedokteran di Indonesia.

RSIJCP telah lama dikenal memiliki layanan unggulan di bidang Orthopaedi & Traumatologi, dengan dukungan dokter-dokter spesialis berpengalaman, fasilitas bedah modern, serta sistem pelayanan yang berorientasi pada keselamatan pasien. Melalui kegiatan visitasi ini, RSIJCP menegaskan komitmennya untuk menghadirkan lingkungan pendidikan klinis yang profesional, terstruktur, dan sesuai standar nasional.

“Kegiatan visitasi ini menjadi momentum penting bagi RS Islam Jakarta Cempaka Putih untuk berkontribusi langsung dalam mencetak dokter spesialis Orthopaedi & Traumatologi yang kompeten dan berdaya saing,” ujar dr. Pradono Handojo, Direktur Utama RSIJCP.

“Dengan pengalaman panjang RSIJCP dalam pelayanan ortopedi, kami berkomitmen untuk terus memperkuat sistem pendidikan klinis, meningkatkan mutu layanan, serta menyediakan fasilitas yang mendukung proses pembelajaran profesional bagi calon dokter spesialis di masa depan,” tambahnya.

Komitmen tersebut sejalan dengan visi RSIJCP untuk menjadi rumah sakit islami yang unggul dalam pelayanan, pendidikan, dan penelitian. Melalui sinergi dengan Kementerian Kesehatan dan Kolegium Orthopaedi & Traumatologi Indonesia, RSIJCP siap berperan aktif dalam mencetak tenaga dokter spesialis yang tidak hanya terampil secara klinis, tetapi juga berintegritas dan berorientasi pada nilai kemanusiaan.

Langkah Selanjutnya

Setelah kegiatan visitasi, tim Kemenkes dan Kolegium akan melakukan evaluasi terhadap hasil penilaian lapangan. Apabila seluruh kriteria telah terpenuhi, RSIJCP akan resmi ditetapkan sebagai Rumah Sakit Pendidikan Penyelenggara Utama (RSPPU) untuk Program PPDS Hospital Based Orthopedic & Traumatology.

Penetapan ini akan menjadi langkah strategis bagi RSIJCP dalam mendukung visi Kemenkes untuk mempercepat pemerataan dokter spesialis, meningkatkan mutu layanan ortopedi nasional, serta memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan pendidikan kedokteran di Indonesia.

13/10/2025
32 kali
0

Setiap tanggal 10 Oktober, dunia memperingati World Mental Health Day atau Hari Kesehatan Mental Sedunia, sebuah momen untuk menegaskan bahwa tidak ada pemulihan yang utuh tanpa kesehatan mental. Tahun 2025, tema global yang diangkat adalah:

Access to Services – Mental Health in Catastrophes and Emergencies
(Akses terhadap layanan – Kesehatan mental dalam bencana dan keadaan darurat)

Bencana alam, konflik bersenjata, pandemi, dan krisis kemanusiaan terus mengguncang kehidupan manusia di seluruh dunia. Dampaknya tidak hanya menghancurkan bangunan dan infrastruktur, tetapi juga mengganggu ketenangan batin jutaan orang berupa rasa kehilangan, ketakutan, ketidakpastian, dan trauma yang tak selalu terlihat.

Namun yang sering terlupakan, krisis besar juga meninggalkan jejak emosional pada mereka yang tidak berada di pusat bencana. Melalui layar ponsel, masyarakat di seluruh dunia menyaksikan berita tentang perang, wabah, atau bencana kemanusiaan dan tanpa sadar ikut menanggung beban psikologisnya. Semua orang, dalam cara yang berbeda, hidup di era darurat mental global.

Kesehatan Mental: Kebutuhan yang Sering Terpinggirkan

Dalam situasi bencana atau keadaan darurat, perhatian sering terpusat pada kebutuhan fisik, seperti makanan, obat, tempat tinggal, dan logistik. Namun dukungan psikologis sering kali datang paling akhir, padahal luka batin bisa bertahan jauh lebih lama dibanding luka di tubuh.

  • Anak yang kehilangan rumah dan sekolah karena bencana bisa mengalami gangguan kecemasan jangka panjang.
  • Tenaga kemanusiaan dan relawan bisa mengalami burnout dan kelelahan emosional.
  • Krisis politik dan ekonomi yang menimbulkan ketidakpastian sosial, PHK massal, atau ketakutan akan masa depan.
  • Paparan berlebihan terhadap berita negatif di media sosial: perang, kekerasan, bencana, perpecahan, dan ujaran kebencian yang semuanya bisa memicu kecemasan kolektif (collective anxiety).
  • Pandemi memicu trauma kolektif, bahkan bagi mereka yang tidak tertular, karena kehilangan pekerjaan, isolasi sosial, atau ketakutan akan masa depan.
  • Krisis kemanusiaan di negara lain dapat memicu stres psikologis yang muncul karena terus-menerus menyaksikan penderitaan orang lain (vicarious trauma).

Karena itu, “access to services” bukan hanya tentang membuka layanan bagi korban langsung, tapi juga membangun sistem dukungan yang melindungi semua lapisan masyarakat dari dampak psikologis krisis.

Krisis Global, Dampak Kolektif

Manusia hidup di dunia yang saling terhubung. Ketika perang terjadi di satu negara, harga pangan bisa naik di negara lain. Ketika pandemi melanda, seluruh dunia ikut berhenti, dan ketika bencana besar diberitakan, seluruh lini masa media sosial penuh dengan kesedihan.

Artinya, krisis kemanusiaan kini bersifat kolektif. Seseorang mungkin tidak kehilangan rumah, tapi kehilangan rasa aman. Seseorang mungkin tidak menjadi korban perang, tapi merasa cemas menatap masa depan. Seseorang mungkin tidak berada di garis depan, tapi ikut lelah secara emosional melihat penderitaan berulang.

Oleh karena itu, World Mental Health Day 2025 mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memperluas pemahaman tentang “penyintas”: Dalam dunia yang saling terhubung, setiap orang bisa menjadi penyintas dari krisis yang ia saksikan.

Akses terhadap Layanan: Lebih dari Sekadar Fasilitas

Tema tahun ini menekankan akses terhadap layanan, dan maknanya jauh lebih luas dari ruang konsultasi. “Layanan” bisa berarti:

  1. Dukungan psikologis profesional bagi korban bencana dan relawan di lapangan.
  2. Pendidikan publik dan literasi emosional bagi masyarakat luas agar mampu mengelola stres dan kecemasan akibat krisis sosial dan media.
  3. Ruang aman dan komunitas empatik yang menyediakan tempat untuk berbagi cerita, bukan sekadar menyebarkan berita.
  4. Kebijakan pemerintah yang memprioritaskan kesehatan mental dalam setiap respons bencana atau krisis nasional.

Ketika akses ini terbuka luas, masyarakat tidak hanya selamat secara fisik, tetapi juga pulih secara emosional dan spiritual.

Apa yang Bisa Dilakukan?

Untuk Diri Sendiri:

  • Sadari batas kemampuan diri dalam mengonsumsi berita krisis.
  • Lakukan digital detox ketika merasa lelah secara emosional.
  • Lakukan rutinitas yang menenangkan: tidur cukup, bergerak, dan tetap terhubung dengan orang-orang yang memberi energi positif.
  • Cari bantuan profesional jika stres mulai mengganggu keseharian.

Untuk Orang Lain:

  • Dengarkan tanpa menghakimi mereka yang sedang kesulitan.
  • Jangan menyepelekan stres orang lain hanya karena merasa “lebih beruntung.”
  • Dukung kampanye dan kegiatan edukasi kesehatan mental di komunitas atau tempat kerja.

Untuk Masyarakat dan Pemerintah:

  • Pastikan layanan psikososial menjadi bagian dari penanganan bencana sejak awal, bukan tambahan di akhir.
  • Bangun ekosistem digital yang sehat dengan media yang berimbang dan empatik melalui kampanye di lingkungan terdekat.
  • Dorong kolaborasi lintas sektor (kesehatan, pendidikan, sosial, dan komunikasi publik) untuk lebih peka terhadap kesehatan psikologis di lingkungan sekitar.

Dari Krisis Menuju Kepedulian

Tema World Mental Health Day 2025 bukan hanya tentang mengobati luka psikologis akibat bencana, tetapi juga tentang menumbuhkan kepedulian kolektif di tengah dunia yang penuh ketidakpastian. Karena di balik setiap krisis, ada kesempatan untuk menjadi manusia yang lebih berempati. Karena setiap jiwa yang pulih, membuat dunia ini sedikit lebih damai.

Mari jadikan momen ini bukan sekadar peringatan tahunan, tetapi gerakan untuk membuka akses dan hati agar kesehatan mental benar-benar menjadi hak bagi semua orang, di mana pun mereka berada.

10/10/2025
883 kali
0

Setiap langkah kecil menuju kesembuhan adalah proses berharga. RS Islam Jakarta Cempaka Putih kini menghadirkan layanan Rehabilitasi Medik dengan fasilitas yang modern, lengkap, dan profesional, berlokasi di Gedung IGD Baru lantai 4 - 6.

Layanan ini dirancang untuk membantu pasien memulihkan kemampuan fisik, fungsi tubuh, dan kualitas hidup melalui terapi yang menyeluruh dan terintegrasi. Setiap rencana terapi dirancang personal, memastikan pasien mendapatkan penanganan yang paling sesuai dengan kondisinya.  

Pelayanan Profesional oleh Dokter Spesialis dan Tim Ahli

Unit Rehabilitasi Medik RS Islam Jakarta Cempaka Putih ditangani langsung oleh Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi (Sp.KFR) bersama tim tenaga kesehatan profesional yang terdiri dari:

  • Fisioterapi
  • Okupasi Terapi
  • Terapi Wicara
  • Ortotik dan Prostetik

Tim ini bekerja sama dalam memberikan terapi yang disesuaikan dengan kondisi pasien, baik anak-anak maupun dewasa untuk membantu mempercepat proses pemulihan.

Fasilitas Rehabilitasi Lengkap dan Nyaman

Untuk memberikan pelayanan yang optimal, fasilitas Rehabilitasi Medik dilengkapi dengan berbagai ruang terapi khusus, di antaranya:

  1. Ruang Latihan Anak dan Dewasa.
    Ruang ini dirancang untuk membantu pasien melakukan latihan fisik sesuai usia dan kebutuhan terapi.
    Untuk dewasa, fokus latihan meliputi peningkatan kekuatan otot, keseimbangan, mobilitas sendi, hingga latihan berjalan bagi pasien pasca stroke, cedera, atau operasi.
    Untuk anak-anak, latihan difokuskan pada stimulasi motorik kasar dan halus, postur tubuh, serta perkembangan koordinasi gerak.
  2. Ruang Sensori Integrasi
    Ruang ini dikhususkan untuk anak-anak dengan gangguan pemrosesan sensori, seperti autisme, ADHD, atau keterlambatan perkembangan. Di sini, terapis akan membantu anak menyesuaikan respon tubuh terhadap rangsangan dari lingkungan melalui permainan terstruktur. Tujuannya agar anak mampu mengontrol gerakan, emosi, dan perhatian dengan lebih baik.Peralatan di ruang ini umumnya berupa ayunan terapi, bola terapi, trampolin kecil, hingga alat keseimbangan untuk menstimulasi sistem vestibular dan proprioseptif anak.
  3. Ruang Terapi Wicara Anak dan Dewasa
    Terapi wicara membantu pasien yang mengalami gangguan komunikasi, bicara, bahasa, atau menelan.
    Untuk anak-anak, terapi berfokus pada pelatihan kemampuan berbicara, menyebut kata, hingga memahami bahasa.
    Untuk dewasa, terapi diberikan pada pasien pasca stroke, cedera otak, atau gangguan saraf yang memengaruhi kemampuan berbicara.
    Tujuan akhirnya adalah membantu pasien kembali berkomunikasi secara efektif dalam aktivitas sehari-hari.
  4. Ruang Auditori Verbal Terapi (AVT)
    AVT atau Auditory Verbal Therapy ditujukan bagi anak dengan gangguan pendengaran, terutama pengguna alat bantu dengar atau implan koklea. Melalui terapi ini, anak dilatih untuk memaksimalkan kemampuan mendengar dan berbicara tanpa mengandalkan bahasa isyarat. Terapis bekerja sama dengan orang tua untuk memastikan stimulasi pendengaran dilakukan juga di rumah agar hasil lebih optimal.
  5. Ruang Aktivitas Sehari-hari (ADL)
    Ruang ni digunakan untuk melatih pasien dalam melakukan kegiatan sehari-hari seperti makan, mandi, berpakaian, menulis, atau menggunakan peralatan rumah tangga. Terapi ADL penting untuk pasien yang sedang menjalani pemulihan setelah cedera, stroke, atau operasi besar. Tujuannya agar pasien dapat kembali mandiri dan percaya diri dalam menjalani aktivitas harian.
    Setiap ruang dirancang agar pasien merasa aman dan nyaman selama menjalani terapi, sekaligus mendukung proses pemulihan fisik dan mental secara maksimal.

Teknologi Terapi Modern dan Canggih

Selain ruang-ruang terapi di atas, unit Rehabilitasi Medik RS Islam Jakarta Cempaka Putih juga dilengkapi peralatan terapi modern dan canggih, di antaranya:

  • US (Ultrasound Therapy): membantu mengurangi nyeri dan peradangan jaringan otot.
  • Laser Therapy: mempercepat penyembuhan jaringan dan mengurangi pembengkakan.
  • TENS & ES (Electrical Stimulation): menstimulasi saraf dan otot untuk mengurangi nyeri dan memperbaiki fungsi otot.
  • Magnetic Therapy, ACT, Modern Traksi: digunakan untuk pemulihan tulang belakang, nyeri sendi, dan cedera otot.
  • Tilting Table & Vocastim: mendukung latihan berdiri bertahap dan stimulasi bicara bagi pasien neurologis.
  • Cryotherapy, MWD, SWD: terapi panas dan dingin untuk mengurangi nyeri, bengkak, dan mempercepat pemulihan jaringan.

Dengan dukungan teknologi tersebut, pasien mendapatkan penanganan yang lebih efektif dan sesuai kebutuhan kondisi masing-masing.

Jadwal Layanan dan Informasi Pendaftaran

Unit Rehabilitasi Medik RS Islam Jakarta Cempaka Putih buka setiap Senin – Sabtu pukul 08.00 – 16.00 WIB
Layanan ini melayani pasien BPJS Kesehatan, Asuransi, Jaminan Perusahaan, maupun Umum.

Pendaftaran BPJS: 0858-5005-0010
Pendaftaran Umum, Asuransi, & Perusahaan: 0812-1349-1516
Lokasi: Poli Rehabilitasi Medik, Gedung IGD RS Islam Jakarta Cempaka Putih, Lantai 4–6

 

06/10/2025
600 kali
0

Setiap tanggal 29 September, dunia memperingati Hari Jantung Sedunia (World Heart Day). Peringatan ini menjadi momentum global untuk mengingatkan akan pentingnya menjaga kesehatan jantung. Penyakit jantung dan pembuluh darah atau penyakit kardiovaskular (CVD) masih menjadi penyebab kematian tertinggi di dunia. Meski demikian, sebagian besar kasus sebenarnya bisa dicegah melalui gaya hidup sehat, pemeriksaan rutin, dan pengendalian faktor risiko.

Penyakit Jantung: Pembunuh Nomor Satu di Dunia

Menurut data WHO, penyakit kardiovaskular menyebabkan sekitar 19,8 juta kematian pada tahun 2022, atau sekitar 32% dari seluruh kematian global. Dari angka tersebut, 85% di antaranya disebabkan oleh serangan jantung (Ischemic Heart Disease) dan stroke. Yang lebih mengkhawatirkan, lebih dari 75% kematian akibat CVD terjadi di negara berpenghasilan menengah dan rendah, termasuk Indonesia.

Secara global, Ischemic Heart Disease (IHD) tercatat sebagai penyakit kardiovaskular dengan dampak paling besar. Pada tahun 2021, terdapat 254,3 juta kasus prevalen dengan hampir 9 juta kematian. Angka-angka ini menegaskan bahwa jantung harus menjadi prioritas dalam kesehatan publik.

Situasi Penyakit Jantung di Indonesia

Di Indonesia, penyakit kardiovaskular juga menjadi penyebab kematian nomor satu. Data Kementerian Kesehatan menunjukkan stroke menyumbang sekitar 19,42% dari seluruh kematian, disusul oleh penyakit jantung iskemik sekitar 14,38%. Secara keseluruhan, sekitar 38% dari total kematian di Indonesia pada 2019 disebabkan oleh penyakit kardiovaskular.

Klaim BPJS Kesehatan juga menunjukkan beban ekonomi yang tinggi. Pada 2023, klaim untuk penyakit jantung iskemik mencapai sekitar 20 juta kasus dengan biaya hampir Rp17,6 triliun, naik signifikan dibanding tahun sebelumnya. Stroke pun menyusul dengan 3,46 juta klaim dan biaya sekitar Rp5,2 triliun.

Faktor risiko yang dominan di Indonesia mencakup merokok, hipertensi, obesitas, konsumsi buah dan sayur rendah, serta aktivitas fisik yang kurang. Data RISKESDAS menunjukkan perokok lama memiliki risiko 4 kali lipat lebih tinggi terkena penyakit jantung iskemik dibanding non-perokok.

Jenis-Jenis Penyakit Jantung

  1. Penyakit Jantung Koroner (PJK)
    Terjadi karena penyempitan atau penyumbatan pembuluh darah koroner akibat penumpukan plak kolesterol (aterosklerosis). Akibatnya aliran darah ke jantung terganggu dan berisiko serangan jantung.
  1. Gagal Jantung
    Kondisi ketika jantung tidak mampu memompa darah secara optimal. Ditandai dengan mudah lelah, sesak napas, dan pembengkakan pada tungkai.
  1. Aritmia (Gangguan Irama Jantung)
    Irama jantung tidak teratur, bisa terlalu cepat (takikardia), terlalu lambat (bradikardia), atau tidak teratur (fibrilasi atrium).
  1. Penyakit Katup Jantung
    Terjadi bila satu atau lebih katup jantung tidak berfungsi dengan baik sehingga aliran darah terganggu.
  1. Kardiomiopati
    Penyakit otot jantung yang membuat jantung membesar atau kaku sehingga kemampuan memompa darah menurun.
  1. Penyakit Jantung Bawaan (Kongenital)
    Kelainan struktur jantung sejak lahir, seperti lubang di jantung atau kelainan katup.

Penyebab dan Faktor Risiko Penyakit Jantung

  • Faktor Gaya Hidup: merokok, pola makan tinggi lemak jenuh, garam dan gula, kurang aktivitas fisik, konsumsi alkohol berlebihan.
  • Faktor Medis: hipertensi, diabetes, kadar kolesterol tinggi, obesitas, stres kronis.
  • Faktor Genetik: riwayat penyakit jantung pada keluarga meningkatkan risiko.
  • Usia dan Jenis Kelamin: risiko meningkat seiring bertambahnya usia; pria umumnya berisiko lebih tinggi pada usia muda dibanding wanita.

Kunci Menjaga Kesehatan Jantung

  1. Pola Makan Sehat: pilih makanan rendah lemak jenuh, rendah garam, tinggi serat, dan kaya buah serta sayur.
  2. Aktif Bergerak: lakukan olahraga teratur minimal 150 menit/minggu.
  3. Berhenti Merokok: kebiasaan merokok meningkatkan risiko penyakit jantung koroner hingga 2–4 kali lipat.
  4. Kelola Stres: meditasi, mindfulness, dan tidur cukup membantu menjaga tekanan darah.
  5. Kontrol Berat Badan dan Tekanan Darah: lakukan pemeriksaan rutin tekanan darah, gula darah, kolesterol.

Treatment / Penanganan untuk yang Masih Sehat

  1. Screening Berkala: periksa tekanan darah, kolesterol, dan gula darah minimal 1 tahun sekali.
  2. Konsultasi Dokter: terutama bila memiliki faktor risiko tinggi.
  3. Modifikasi Gaya Hidup: perbaiki pola makan, rajin olahraga, hentikan merokok.
  4. Imunisasi & Vaksinasi: misalnya vaksin flu untuk penderita risiko tinggi, karena infeksi dapat memicu komplikasi kardiovaskular.

Treatment / Penanganan untuk yang Sudah Terdiagnosis Penyakit Jantung

  1. Konsumsi Obat Sesuai Resep Dokter: seperti obat penurun tekanan darah, obat pengencer darah, statin penurun kolesterol, atau obat antiaritmia.
  2. Prosedur Medis: rutin melakukan skrining dan pemeriksaan kesehatan jantung, serta edukasi diri dengan melakukan konsultasi ke Dokter Spesialis Jantung. Tindakan medis yang didapatkan, dilakukan sesuai dengan indikasi medis yang disarankan oleh dokter.
  3. Kateterisasi / Angioplasti: membuka pembuluh darah yang tersumbat.
  4. Pemasangan Stent: menjaga pembuluh darah tetap terbuka.
  5. Bypass Jantung (CABG): membuat jalur baru aliran darah bila pembuluh darah koroner tersumbat parah.
  6. Implan Pacemaker atau ICD: mengatur irama jantung pada aritmia.
  7. Rehabilitasi Jantung: Program khusus berupa olahraga ringan, edukasi, dan konseling untuk meningkatkan kualitas hidup pasien.
  8. Monitoring Jangka Panjang: Kontrol rutin ke dokter spesialis jantung, patuhi pola hidup sehat, dan pantau gejala.

Kenali Gejala Awal Serangan Jantung

  • Nyeri dada atau rasa tertekan seperti ditekan beban berat.
  • Nyeri menjalar ke lengan kiri, leher, rahang, atau punggung.
  • Sesak napas, pusing, mual, atau keringat dingin berlebih.
    Jika mengalami gejala ini, segera hubungi layanan darurat atau rumah sakit.

Hari Jantung Sedunia 2025 menjadi momentum penting untuk mengenali penyakit jantung, memahami faktor risiko, dan bertindak sejak dini. Dengan gaya hidup sehat, pemeriksaan rutin, dan pengobatan yang tepat bagi penderita, ancaman penyakit jantung dapat ditekan. Ingat, jantung sehat berarti hidup lebih panjang dan berkualitas.

Pemeriksaan Jantung dapat dilakukan juga di RS Islam Jakarta Cempaka Putih:

Layanan MCU: +62 877-3356-0557

Layanan Cathlab: +62 856-1352-271 (khusus tindakan emergency)

Layanan Ambulance: 021-4245077

SPGDT:+62 812 9047 8677

29/09/2025
3068 kali
0

Assalamu'alaikum Wr. Wb.,

Kenalkan layanan terbaru kami Home Service Farmasi dalam mengatasi panjang dan jenuhnya menunggu antrian obat di Apotek. Layanan ini hadir sebagai salah satu bentuk komitmen RS Islam Jakarta Cempaka Putih dalam memberikan kemudahan dan layanan terbaik pada seluruh pelanggannya.

Dengan layanan Home Service Farmasi RSIJCP ini, pelanggan tidak lagi harus menunggu lama dalam antrian panjang. Obat akan langsung dikirim ke rumah pelanggan setelah proses transaksi pembayaran di Rumah Sakit selesai.

Prosesnya cepat, aman, dan sangat praktis. Pelanggan cukup melakukan konfirmasi ke petugas farmasi lalu bisa langsung pulang beristirahat dengan tenang di rumah. Sisanya akan di urus oleh tim kami. Demi kenyamanan dan kesehatan bersama, yuk manfaatkan layanan kemudahan ini.

Untuk info selengkapnya terkait layanan ini, silahkan hubungi kami di 021-425-0451

 

26/09/2025
325 kali
0

Jakarta, 25 September 2025 – RS Islam Jakarta Cempaka Putih mengadakan kegiatan Round Table Discussion: Triase dan Aktivasi Code Stroke di Oemah Resto Cempaka Putih pada tanggal 19 September 2025. Kegiatan dilaksanakan dengan konsep round table discussion atau diskusi meja bundar. Konsep ini diusung agar diskusi dapat berjalan lebih interaktif, di mana peserta duduk melingkar sehingga semua orang memiliki posisi yang setara untuk berpendapat. Pembicara pada kegiatan ini adalah dr. Taufik Mesiano, Sp.S (K) dengan topik Triase dan Aktivasi Code Stroke. Beliau adalah salah satu dokter spesialis saraf di RS Islam Jakarta Cempaka Putih.

Triase Code Stroke adalah proses penilaian cepat untuk mengenali pasien yang dicurigai mengalami stroke akut begitu tiba di IGD atau fasilitas kesehatan. Tujuannya:

  • Mengidentifikasi tanda dan gejala stroke secara dini. Misalnya dengan metode FAST: Face, Arm, Speech, Time.
  • Mencatat waktu onset gejala, last known well time.
  • Menentukan prioritas penanganan sehingga pasien langsung masuk jalur “stroke” tanpa antrean kasus lain.

Sementara Aktivasi Code Stroke adalah pemanggilan sistem darurat Rumah Sakit yang memberitahu tim multidisiplin (dokter, neurologi, radiologi, laboratorium, farmasi) bahwa ada pasien stroke akut. Tujuannya:

  • Mempercepat alur diagnostic dan terapi: CT scan ≤ 20 – 25 menit, pemberian tPA ≤ 60 menit.
  • Menstandarkan langkah-langkah sesuai SOP agar outcome pasien lebih baik.
  • Meningkatkan koordinasi antarunit sehingga tidak ada keterlambatan penanganan.

Pada kegiatan ini dihadiri setidaknya 40 partisipan dari RS Islam Jakarta Cempaka Putih juga beberapa perwakilan dari Yakes Telkom. Zahra, Perawat Yakes Telkom Percetakan Negara yang juga menjadi salah satu partisipan berbagi testimoni setelah mengikuti kegiatan ini. “Acaranya seru, berjalan dengan baik, dan saya mengikutinya. Sehingga ilmu saya yang diberikan dr. Taufik itu menjadi lebih jelas, lebih paham, dan saya mengucapkan banyak terima kasih kepada Rumah Sakit Islam yang telah memberikan semua segala ilmu jamuannya dan kebetulan saya pernah menjadi pasien dari Rumah Sakit Islam dan saya merasakan sendiri kecepatan dan ketepatan Rumah Sakit Islam memberikan pelayanan bagi kesehatan saya,” ujarnya.

Kegiatan ini memiliki tujuan utama untuk meningkatkan kesiapan tenaga medis dilingkungan Rumah Sakit dan fasilitas kesehatan lainnya dalam menghadapi kasus stroke akut. Selain itu, kegiatan ini juga diharapkan dapat mempercepat diagnosis dan tata laksana stroke sehingga outcome pasien lebih baik. Beberapa manfaat yang bisa didapatkan dari kegiatan ini, diantaranya:

  • Waktu diagnosis & pengobatan lebih cepat (door-to-needle time <60 menit).
  • Risiko komplikasi lebih rendah.
  • Outcome neurologis pasien lebih baik.

Dengan mempertimbangkan besarnya manfaat yang bisa didapatkan tersebut, kedepannya diharapkan kegiatan ini dapat dilaksanakan lagi dengan lebih banyak partisipan karena penanganan cepat memberikan peluang hidup lebih besar.

25/09/2025
392 kali
0

Di balik setiap orang yang terdampak Alzheimer, ada keluarga yang berjuang, kisah cinta yang diuji, dan kenangan yang perlahan memudar. Alzheimer bukan sekadar lupa biasa. Ini adalah penyakit otak progresif yang mengikis kemampuan mengingat, berpikir, hingga kemandirian seseorang. Dengan memahami penyakit ini lebih dalam, kita bisa lebih siap mendeteksi, mencegah, dan mendukung mereka yang mengalaminya.

Apa itu Alzheimer
Alzheimer adalah penyakit neurodegeneratif yang paling umum menyebabkan demensia. Penyakit ini merusak sel-sel saraf otak, mengganggu komunikasi antar neuron, dan mengurangi volume otak secara bertahap. Akibatnya, kemampuan kognitif, memori, bahasa, hingga perilaku ikut terpengaruh.

Gejala Alzheimer
Gejala Alzheimer berkembang secara bertahap, dari perubahan memori ringan hingga gangguan fisik dan kognitif yang berat. Dengan memahami setiap tahapnya, tidak hanya membantu penderita mendapatkan penangan yang lebih baik, tetapi juga mempersiapkan dukungan bagi keluarga yang mendampingi. Kesadaran, edukasi, dan empati adalah kunci menghadapi penyakit otak yang perlahan menghapus jejak kenangan ini. Berdasarkan tahapannya, gejala Alzheimer umumnya dibagi dari 3 tahap sebagai berikut:

  1. Tahap Awal (Ringan/Mild Stage)
    Pada tahap ini gejala masih ringan dan sering disangka sebagai pikun biasa karena penderita umumnya masih bisa beraktifitas secara mandiri. Namun beberapa tanda berikut perlu diwaspadai:Mudah lupa kejadian yang baru saja terjadi.
  • Sulit menemukan kata yang tepat saat berbicara
  • Bingung terhadap waktu atau tempat tertentu
  • Meletakkan barang di tempat yang salah dan lupa letaknya
  • Kesulitan merencanakan atau mengorganisir tugas sederhana
  • Perubahan suasana hati ringan seperti mudah cemas atau mudah tersinggung
  1. Tahap Sedang (Moderate Stage)
    Pada tahap ini, kerusakan sel saraf otak semakin meluas. Gejala kognitif dan perilaku semakin nyata, sehingga penderita membutuhkan lebih banyak bantuan. Berikut beberapa tandanya:
  • Sering lupa nama anggota keluarga atau teman dekat
  • Sering lupa nama anggota keluarga atau teman dekat
  • Tersesat di tempat yang dulunya familiar
  • Sulit mengelola pekerjaan rumah tangga atau keuangan
  • Perubahan perilaku lebih nyata: curiga, marah, depresi, atau gelisah
  • Mengulang pertanyaan atau cerita yang sama berulang kali
  • Gangguan tidur dan pola makan
  • Mulai butuh bantuan dalam aktivitas harian seperti berpakaian atau mandi
  1. Tahap Lanjut (Berat/Severe Stage)
    Di tahap ini, penderita Alzheimer memerlukan perawatan penuh karena mulai kehilangan sebagian besar kemampuan kognitif dan fisiknya. Biasanya penderita pada tahapan ini ditandai dengan beberapa tanda berikut:
  • Tidak mengenali keluarga atau lingkungan sama sekali
  • Kehilangan kemampuan berkomunikasi
  • Kehilangan kemampuan berjalan, duduk tegak, atau mengontrol buang air
  • Berat badan turun, daya tahan tubuh melemah
  • Kesulitan mengunyah dan menelan
  • Membutuhkan pengawasan dan perawatan sepanjang waktu

Penyebab dan Faktor Risiko
Penyebab pasti kenapa seseorang dapat menderita penyakit Alzheimer belum sepenuhnya dipahami, tetapi penelitian menemukan adanya:

  1. Penumpukan protein abnormal di otak.
  2. Perubahan komunikasi sel otak atau lebih dikenal dengan istilah sinyal saraf terganggu.
  3. Peradangan kronis dan stress oksidatif yang mempercepat kerusakan sel otak.
  4. Faktor genetic tertentu dapat meningkatkan risiko.

Semua proses ini menyebabkan hilangnya koneksi antrneuron dan akhirnya kematian sel saraf sehingga fungsi memori, Bahasa, dan kemampuan berpikir terganggu.

Adapun beberapa factor risiko yang menyebabkan seseorang terkena Alzheimer, diantaranya:

  • Usia lanjut, dengan risiko meningkat drastis setelah usia 65 tahun.
  • Riwayat keluarga, baik dari orang tua atau saudara kandung yang memiliki riwayat Alzheimer.
  • Genetika varian tertentu seperti APOE-e4 terkait peningkatan risiko Alzheimer.
  • Jenis kelamin, dimana perempuan memiliki kemungkinan sedikit lebih besar terkena Alzheimer dibanding laki-laki, terutama setelah menopause.
  • Gaya hidup dan kesehatan kardiovaskular seperti tekanan darah tinggi, kolesterol tinggi, diabetes, obesitas, merokok, dan kurang olahraga dapat meningkatkan risiko karena memengaruhi alirah darah ke otak.
  • Cedera kepala berat, seperti Riwayat traurama kepala parah atau berulang.
  • Kurangnya stimulasi mental dan sosial khususnya bagi mereka yang jarang menantang otak dengan aktivitas seperti membaca, belajar, bermain music, dsb., termasuk kurangnya kegiatan bersosialisasi.

Penyakit Alzheimer muncul dari kombinasi faktor biologis, genetik, dan gaya hidup. Meski faktor usia dan genetik tidak dapat diubah, pola hidup sehat seperti menjaga tekanan darah, rutin olahraga, konsumsi makanan seimbang, aktif secara mental dan sosial dapat membantu menurunkan risiko atau memperlambat timbulnya gejala.

Maka dari itu, penting untuk mengenali setiap tahap perkembangan penyakit Alzheimer ini dengan melakukan beberapa hal berikut:

  1. Deteksi dini dan diagnosis lebih akurat.
  2. Perencanaan perawatan yang tepat.
  3. Memperlambat perkembangan gejala.
  4. Mengurangi beban emosional keluarga.
  5. Meningkatkan kualitas hidup penderita.
  6. Mendukung keputusan etis dan hukum lebih awal.

Mengenali tahap Alzheimer membantu tenaga medis, keluarga, dan penderita bekerja sama untuk memperlambat progresi penyakit, mengoptimalkan perawatan, dan menjaga kualitas hidup. Semakin dini dikenali, semakin besar peluang memberikan dukungan yang tepat.

23/09/2025
461 kali
0

Assalamu'alaikum Wr. Wb.

Kabar gembira untuk member setia Tip Top Supermarket! Sebagai member, kini berbelanja bukan hanya menghemat kebutuhan rumah tangga, tetapi juga untuk mendapatkan layanan kesehatan lebih murah bagi keluarga.

Sebagai bentuk apresiasi dan komitmen dalam memberikan pelayanan terbaik, Tip Top Supermarket bekerja sama dengan RS Islam Jakarta Cempaka Putih menghadirkan diskon 10% untuk layanan:

  • Rawat Inap
  • Rawat Jalan

Syarat & Ketentuan:
- Berlaku untuk pemilik Membership Tip Top Supermarket (Perdana/gold)
- Hanya berlaku untuk pasien umum
- Berlaku setiap hari, termasuk hari libur nasional
- Tidak dapat digabungkan dengan promo lainnya yang diberlakukan merchant

Info lebih lanjut dapat menghubungi Media Sosial kami di:

Salam sehat.

22/09/2025
1020 kali
0

Pembuluh darah berperan penting dalam mengalirkan darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Gangguan pada pembuluh darah, seperti penyempitan, sumbatan, atau pelebaran abnormal, dapat menimbulkan masalah kesehatan serius. Untuk mendeteksi gangguan tersebut secara akurat, salah satu teknologi radiologi yang paling efektif adalah Digital Subtraction Angiography (DSA).

dr. KMA Halim Habibi, Sp.BS-FIS menjelaskan terkait prosedur pemeriksaan dengan teknologi digital ini. “DSA merupakan suatu pemeriksaan penunjang yang bersifat invasif menggunakan bantuan sinar-X dan zat kontras (iodine) untuk melihat struktur pembuluh darah secara real time. Iodine nantinya akan disuntikkan ke pembuluh darah pasien, lalu komputer akan memproses gambar tersebut dengan teknik “subtraction” untuk menghapus bayangan jaringan selain pembuluh darah. Hasil gambarannya akan memperlihatkan struktur pembuluh darah secara jelas dan detail. Lalu mengapa disebut invasif? Karena prosedur ini menggunakan jarum yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah selangkangan (femoral) atau pergelangan tangan (radial) sebagai akses untuk menghantarkan catheter (selang) masuk ke dalam pembuluh darah. Pembuluh darahnya itu bisa di leher, otak, atau spinal”, ujarnya.

Mengapa DSA Penting?

Dibandingkan angiografi konvensional, DSA penting karena memberikan gambaran pembuluh darah yang detail, akurat, dan bisa digunakan sekaligus untuk diagnostik serta intervensi. Dengan keunggulan ini akan memudahkan dokter untuk:

  • Menemukan kelainan yang sering kali tidak terlihat pada pemeriksaan radiologi biasa.
  • Mengambil tindakan lebih cepat sehingga risiko komplikasi lebih kecil dengan deteksi dini.
  • Selain sebagai alat diagnostik, DSA juga sering digunakan sebagai panduan prosedur intervensi minimal invasif, seperti pemasangan stent, embolisasi (menutup pembuluh darah yang bermasalah, dan angioplasti (melebarkan pembuluh darah yang menyempit).
  • Untuk kasus stroke, aneurisma otak, atau AVM, DSA sering dianggap sebagai gold standard karena akurasinya sangat tinggi dibanding CT angiografi atau MR angiografi.
  • DSA memberi peta pembuluh darah yang lengkap sehingga tim medis dapat merencanakan operasi atau tindakan medis dengan lebih aman dan terarah.
  • Tidak hanya untuk otak, tapi juga untuk jantung, leher, perut, ginjal, tangan, dan kaki. Artinya satu metode ini bisa diaplikasikan pada banyak organ penting.
  • Setelah dilakukan tindakan medis (misalnya pemasangan stent atau operasi pembuluh darah), DSA dapat digunakan kembali untuk menilai apakah terapi sudah berhasil atau masih ada masalah.

Siapa Saja Pasien yang Memerlukan Tindakan DSA?

Menurut dr. Halim Habibi, “semua pasien baik anak hingga dewasa yang memiliki kecurigaan penyakit yang didapat dari anamnesis dan pemeriksaan fisik ke arah gangguan pembuluh darah, memerlukan tindakan DSA.” Kecurigaan penyakit dapat berupa:

  • Malformasi arteri-vena (AVM), kelainan bawaan pada sistem pembuluh darah, di mana arteri dan vena terhubung secara langsung tanpa melalui kapiler.
  • Aneurisma otak, pelebaran atau penonjolan abnormal pada dinding pembuluh darah di otak.
  • Stroke Ischemic, jenis stroke yang terjadi ketika aliran darah ke bagian tertentu di otak terhenti atau berkurang secara signifikan akibat sumbatan pembuluh darah.
  • Carotid Cavernous Fistula, kondisi ketika terjadi hubungan abnormal (fistula) antara artery carotid interna (pembuluh darah besar di leher/otak) dengan sinus cavernous (saluran vena besar yang berada di dasar tengkorak, di belakang mata).
  • Embolisasi tumor (skull bone), prosedur medis minimal invasif yang bertujuan menghentikan atau mengurangi aliran darah ke tumor sebelum dilakukan operasi pengangkatan.

DSA bukan pengobatan melainkan sekedar pemeriksaan penunjang. Namun dapat digunakan sebagai akses untuk tindakan intervensi berupa:

  1. Embloisasi: coiling seperti aneurisma, partikel seperti tumor otak, glue, flow diverter, liquid seperti Onyx.
  2. Thrombectomy seperti Stroke Ischemia.
  3. Carolid Arteri Streting.
  4. Intracranial Stent.

Seberapa Aman Prosedur DSA?

Halim Habibi menjelaskan bahwa “Secara literature, risiko dan komplikasi terjadi diangka 5%. Risiko dan komplikasi bergantung dari:

  • Usia pasien, > 70 tahun.
  • Penyakit penyerta, seperti penyakit ginjal kronis atau jantung berat.
  • Patologi pembuluh darah pasien tersebut (AVM, aneungoma)
  • Durasi tindakan, apakah > 60 – 90 menit dan ada pemeriksaan cath?
  • Alergi zat condiast = 17 – 35%
  • Hematom sekitar penusukan > 10.7%
  • Pseudo Aneurysm 0.5%
  • Ischemic
  • Haemophile

Meskipun secara persentase risiko dan komplikasinya kecil namun, persentase kemungkinan penyakit kambuh berada diangka 6 – 33%,” jelasnya.

Pernyataan tersebut menegaskan bahwa meskipun risiko komplikasi DSA tergolong rendah, pemantauan dan tindak lanjut pascatindakan tetap penting dilakukan agar pasien memperoleh hasil terbaik. Di RS Islam Jakarta, prosedur Digital Subtraction Angiography (DSA) dilakukan dengan standar medis yang ketat, ditunjang teknologi modern serta tenaga medis profesional termasuk dr. KMA Halim Habibi, Sp.BS-FIS. Dengan dukungan fasilitas lengkap dan tim berpengalaman, pasien dapat merasa lebih aman dan nyaman saat menjalani DSA, sekaligus mendapatkan hasil diagnosis yang akurat untuk kesehatan pembuluh darahnya.

18/09/2025
653 kali
Halaman 3 dari 66

Pendaftaran Rawat Jalan

Promo Layanan. *baca syarat dan ketentuan berlaku
  • Pelayanan kesehatan yang islami, profesional dan bermutu dengan tetap peduli pada kaum dhu’afa. Mampu memimpin pengembangan Rumah Sakit Islam lainnya.…
    RS Islam Jakarta Cempaka Putih
Rekanan RS Islam Jakarta Cempaka Putih #Asuransi #BUMN #BUMD #Perusahaan

Terakreditasi Nomor. LARSI/SERTIFIKAT/096/02/2023

Lulus Tingkat Paripurna      

Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih

  • Jl. Cemp. Putih Tengah I No.1, RT.11/RW.5, Cempaka Putih Timur, Kecamatan Cempaka Putih, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta. 10510
  • +6221 4280 1567
  • +6221 425 0451
  • rsijpusat@rsi.co.id

Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Khusus BPJS

Pendaftaran Rawat Jalan Pasien Umum, Jaminan Perusahaan & Asuransi

  • +6221 425 0451 ext. 6508

Visitors

© 2018-2024. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih