Bertempat di Auditorium RSIJ Cempaka Putih, Jumat 23 Februari 2018 pukul 13.30 WIB diadakan acara Lepas Sambut pergantian Jajaran Direksi Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih.
Dr.H. Prastowo Sidipramono, Sp.A selaku Direktur Utama digantikan oleh dr. Metta Deswini Siregar, Sp.KJ, Direktur Pelayanan Medis dr. Umi Syarqiah digantikan oleh dr. Rochimiah, Direktur Penunjang Medis Kasmiatun, DCN digantikan oleh dr. Malayanti, Sp.An.KIC, Direktur SDI dan Bindatra Sritono, SH,MM digantikan oleh H. Rocyadi Anwar, S.Ag, sedangkan untuk Direktur Keuangan masih tetap dijabat oleh drs. Agoes Sulistiyo Dunda, MM
Dalam Sambutan yang disampaikan oleh dr. Taufik selaku perwakilan dari PP Muhammadiyah menegaskan bahwa "Tantangan suatu Rumah Sakit khususnya yang berada dibawah Aamal Usaha Muhamadiyah yang berada diperkotaan, seperti Jakarta, memerlukan semangat kebersamaan untuk saling melengkapi antara Pemimpin dan para Pegawainya, agar tercipta semangat kerja yang memiliki makna Ibadah".
Disisi lain dr. Atikah selaku permawakilan Badan Pelaksana Harian RSIJ mengatakan bahwa "Kesanggupan dan Kemampuan sebagai Pemimpin sangat diperlukan dalam pengelolaan Managemen Rumah Sakit Islam Jakarta, terutama dengan adanya bermacam tantangan yang menghadang di depan mata Kebijakan BPJS, Kekuatan karyawan (melalui IKM) untuk bersinergi dengan Serikat Pekerja yang ada, serta tingkatkan Spiritual keagamaan dengan membudayakan sholat berjamaah".
Dr. Prastowo sebagai mantan Direktur Utama mengingatkan kembali, untuk terus berjuang serta meningkatkan pelayanan yang lebih baik lagi terutama dalam mutu pelayanan kepada pasien melalui kekhasan dalam corak Islam sehingga menjadi kepercayaan masyarakat.
Mengakhiri sambutannya, dr. Metta selaku Direktur Utama yang baru, mengatakan bahwa "Jika kita bersatu pasti bisa ( Man Jada Wa Jada )". Sambutan pun diakhiri dengan sebuah pantun "kalau ada sumur diladang boleh saya menumpang mandi kalau ada umur yang panjang tentu kita bersama berjuang" pungkas dr. Metta. (Am.230218 )
Surat Keputusa Pimpinan Pusat Muhammadiyah Nomor 26 /KEP/1.0/D/2018 Tentang Pengangkatan Direksi Rumah Sakit Islam Jakarta Masa Jabatan 2018-2022
Direktur Utama :
dr. Metta Desvini Primadona Seregar, Sp.KJ
Direktur Pelayanan Medis :
dr. Rochimiah, MARS
Direktur Penunjang Medis :
dr. Malayanti,Sp.An, KIC
Direktur Keuangan :
Drs.Agoes Sulistiyo Dunda, MM
Direktur SDI & Bindatra :
H. Rohyadi Anwar, S.Ag
Masalah gizi dapat dilihat dari dua sudut pandang, yang umum disebut sebagai masalah gizi ganda, yaitu “gizi lebih” yang ditimbulkan karena kebiasaan individu mengkonsumsi makanan yang melebihi kebutuhan gizinya, serta “gizi kurang” yang ditimbulkan karena kekurangan konsumsi makanan yang minimal dibutuhkan individu untuk hidup sehat (Rimbawan dan Baliwati, 2004 ).
Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 mencatat prevalensi stunting mencapai 37,2%, sedangkan hasil Pemantauan Status Gizi (PSG) tahun 2015 diperoleh angka stunting sebesar 29%, yang artinya masih menjadi masalah gizi Nasional. Kemudian menurut WHO, di seluruh dunia, diperkirakan ada 178 juta anak di bawah usia lima tahun pertumbuhannya terhambat karena stunting.
Stunting adalah masalah kurang gizi kronis yang disebabkan oleh asupan gizi kurang dalam waktu cukup lama akibat pemberian makanan yang tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Stunting terjadi sejak janin dalam kandungan dan baru tampak jelas saat anak berusia dua tahun. Kekurangan gizi pada usia dini meningkatkan angka kematian bayi dan anak, yang menyebabkan penderita mudah sakit dan memiliki porstur tubuh tidak maksimal saat usia dewasa. Kemampuan kognitif penderita stunting pun berkurang sehingga mengakibatkan kerugian jangka panjang bagi Indonesia.
Stunting pada anak mengakibatkan penurunan sistem imunitas tubuh dan meningkatkan risiko penyakit infeksi. Kecenderungan menderita penyakit tekanan darah tinggi, diabetes mellitus, dan jantung akan menjadi lebih tinggi ketika anak stunting menjadi dewasa. Selain itu, anak stunting memiliki IQ 11 point lebih rendah dibandingkan anak tidak stunting (Lestari, Ani Mergawati, dan M. Zen R., 2014).
Faktor risiko terjadinya stunting yaitu asupan gizi yang kurang, berat badan lahir rendah, tinggi ibu, dan status ekonomi keluarga. Tingkat pendidikan orang tua yang rendah juga berhubungan dengan stunting pada balita serta ayah yang tidak bekerja merupakan faktor risiko stunting. Penelitian lain menyebutkan bahwa faktor risiko stunting yang lain yaitu ASI eksklusif dan umur pemberian MP-ASI. Pola asuh orang tua berhubungan dengan kejadian stunting pada anak umur 6-12 bulan. Anak yang sering menderita diare lebih berisiko untuk menjadi stunting (Lestari, Ani Mergawati, dan M. Zen R., 2014).
Salah satu intervensi tentang perubahan perilaku masyarakat adalah program Kampanye Gizi Nasional (KGN) yang dilakukan dengan pendekatan menyeluruh, seperti melakukan aktifasi posyandu-posyandu dan pemberian penyuluhan/ edukasi/ konseling baik mengenai pangan gizi, pola asuh orang tua dan keluarga, maupun Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS).dalam rangka meningkatkan pengetahuan tentang gizi anak termasuk pengetahuan pentingnya ASI eksklusif. Semakin meningkatnya pengetahuan diharapkan perubahan perilaku sadar gizi semakin baik.
Perubahan perilaku terjadi merupakan hasil akhir dari faktor pendukung seperti pengetahuan, sikap, persepsi, dan motivasi. Melalui kegiatan penyuluhan/ edukasi/ konseling yang bersifat promosi, preventif, dan kuratif diharapkan adanya perubahaan perilaku yang baik terhadap gizi di masyarakat. Selain itu, mampu menjadi sarana dalam upaya meningkatkan pengetahuan keluarga secara khusus dan masyarakat umumnya tentang tentang gizi yang selanjutnya mampu mencegah atau menurunkan kejadian stunting. Dengan demikian, kemandirian keluarga diharapkan mampu meningkatkan status gizi dan daerajat kesehatan keluarga sehingga mencegah kejadian stunting.
Sesuai dengan bahasan di atas, Bagian Gizi RS Islam Jakarta Cempaka Putih mendukung program KGN sekaligus dalam rangka Hari Gizi Nasional ke-58 tanggal 25 Januari 2018 dengan tema “Cegah Stunting melalui Konseling Gizi dan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat”. Rangkaian kegiatan HGN 2018 di lingkungan RS Islam Jakarta Cempaka Putih, antara lain Penyuluhan PHBS, Penyuluhan Gizi mengenai Cegah Stunting melalui Nutrisi Tepat 1000 HPK, Gebyar Konseling, dialog interaktif secara live streaming dengan tema Cegah Stunting melalui Gizi Seimbang pada 1000 HPK, dan Distribusi Snack Sehat Bergizi kepada pasien Rawat Inap. (puspitasari)
Pada tanggal 7 Maret 1968, terjadi penandatanganan MOU (Memorandum Of Understanding) antara pihak Yayasan Rumah sakit Islam Jakarta yang diwakili oleh Dr.H.Kusnadi dengan SCCFA (State Committe for Coordinating Foreign Aid) yang bernaung di Departemen Luar Negeri Pemerintahan belanda yang diwakili oleh B.J.Oeding. Isi perjanjian tersebut SCCFA akan memberikan bantuan sebesar 75% dari biaya yang dibutuhkan untuk membangun Rumah Sakit Islam Jakarta.
Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih telah menarik Enzyplex dan Viostin DS dari seluruh outlet farmasi yang ada sejak izin edar dicabut oleh badan POM RI 5 Feruari 2018. Pencabutan ini terkait penemuan kandungan hasil pengujian pada proses pengawasan post-market yang menunjukkan positif DNA babi.
“Sebagai pengganti untuk Enzyplex dan Viostin DS Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih telah menyediakan obat dengan kegunaan yang setara dengan obat-obat tersebut” ujar Siti Aisiyah, M.Farm., Apt - Manajer Farmasi
Jika masyarakat masih menemukan produk Viostin dan Enzyplex di peredaran, agar segera melaporkan kepada Badan POM RI
Untuk informasi lebih lanjut hubungi Farmasi RS Islam Jakarta Cempaka Putih
Telepon : 021 4250451, 42801567 ext. 478/371
Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi merupakan dokter yang menangani pasien dengan gangguan fungsi tubuh atau keterbatasan fisik akibat penyakit atau cedera. Tujuannya meningkatkan kualitas hidup pasien tersebut, dengan memaksimalkan fungsi yang ada. Dokter spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi bekerjasama dalam tim yang terdiri dari fisioterapis, okupasi terapis, terapis wicara, ortotik prostetik,perawat, dll.
Rehabilitasi medik memiliki 6 divisi yaitu muskuloskeletal, neuromuskular, geriatri, pediatri, kardiorespirasi, sport, yakni:
Setelah melalui berbagai pertimbangan dan usul-usul tentang pendirian rumah sakit tersebut serta ketentuan perundangan yang berlaku, maka tanggal 18 April 1967 berdasarkan akte nomer 36 tahun 1967 dengan notaris R.Surojo Wongsowidjojo, berdirilah Yayasan Rumah Sakit Islam Jakarta (RSIJ) yang diketuai langsung oleh Dr.Kusnadi.
Kemudian pengurus Yayasan semakin intens, terutama dalam mendapatkan dana pembangunan rumah sakit. Salah satu upaya pencarian dana adalah melalui NOVIB (Nederlands Organisatie Voor Internationle Behulpazaam Heid) yaitu salah satu lembaga pemerintahan Belanda yang memberikan bantuan dana ke pihak-pihak yang memerlukannya.
Selain dari NOVIB, pada saat itu mendapatkan bantuan dari berbagai pihak di antaranya dari jasa para pengusaha muslim dan pemerintah DKI Jakarta yang dipergunakan untuk pembangunan sarana fisik Rumah Sakit Islam Jakarta. Terlebih lagi setelah diperoleh tanah seluas lebih kurang 7 (tujuh) hektar yang terletak di daerah Cempaka Putih. Dalam hal alokasi tanah di daerah tersebut Bapak Gubernur DKI Jakarta Letnan jendral (Purn) Ali sadikin memiliki andil cukup besar dan membantu perkembangan selanjutnya.
Bekerja Sebagai Ibadah Ihsan Dalam Pelayanan
Dokter spesialis kandungan dan kebidanan adalah dokter yang berfokus pada kehamilan, masalah kesehatan yang berkaitan dengan kehamilan, kesehatan reproduksi umum, dan persalinan.
Selain itu, ahli kesehatan ini juga melayani perawatan yang bersifat pencegahan. Termasuk pap smear, pemeriksaan infeksi menular seksual, pemeriksaan panggul, ultrasound, dan pemeriksaan darah.
Mereka juga dapat menjawab pertanyaan tentang kehamilan, seks, kesehatan reproduksi, infertilitas, dan banyak topik lainnya. Oleh karena itu, biaya konsultasi dokter kandungan bisa berbeda-beda tergantung masalah kesehatan yang kamu alami.
© 2018-2024. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
Admin
Keluhan, Kritik dan Saran
Keluhan, Kritik dan Saran (Senin-Jum'at: 08.00-16.00 WIB) Diluar jam mohon maaf bila lambat merespon..
07:00Informasi
Medical Check Up
Info dan Pendaftaran Medical Check Up.
07:00Pendaftaran Rawat Jalan
Khusus Pasien BPJS
Pendaftaran Pasien Rawat Jalan Khusus Pasien BPJS (booking maksimal H-1. Baca syarat dan ketentuan.
07:00Pendaftaran Rawat Jalan
Pribadi, Asuransi, dan Perusahaan
Pasien Rawat Jalan dengan Jaminan Pribadi, Asuransi, dan Perusahaan.
07:00