Manfaat duduk bersama di meja makan malam hilang bila televisi tetap menyala pada saat acara makan bersama berjalan. Begitu hasil survei terhadap 1.300 keluarga berpenghasilan menengah ke bawah dengan anak prasekolah yang dilaporkan di Journal of the American Dietetic Association, April 2007.
Survei yang dilakukan oleh Lynn S. Edmunds, seorang dokter gizi di New York State Department of Health, Albany itu mendapati, kemungkinan anak memperoleh dua porsi buah dan tiga porsi sayuran meningkat setiap malan bila keluarga makan bersama. Namun, kemungkinan itu menurun bila pada saat makan bersama itu televisi tetap dinyalakan.
"Manfaat makan malam bersama tidak mampu menyaingi efek negatif televisi yang tetap menyala," tutur Edmunds. Karena itu, "Orangtua perlu mematikan televisi selama makan malam bersama berlangsung," tambahnya.
Di Amerika Serikat, keturunan Hispanik dan kulit hitam melaporkan lebih sering tetap menyalakan televisi saat keluarga makan malam bersama dibandingkan dengan orangtua berkulit putih. Hispanik dan kulit putih melaporkan lebih sering makan malam bersama keluarga dibanding kulit hitam. Mereka yang berpendidikan lebih rendah juga cenderung lebih sering menyalakan televisi pada saat makan malam bersama keluarga.
Manfaat buah dan sayur sudah semakin disadaari masyarakat. Demikian pula diet dengan banyak buah dan sayur dikaitkan dengan menurunnya risiko gangguan jantung, pembuluh darah, dan kanker.
"Bila preferensi makanan jangka panjang harus ditetapkan sejak usia muda, penting bagi orangtua menciptakan suasana makan yang menunjang pola makan sehat. Sudah terbukti mereka yang banyak makan buah dan sayur sejak masa kanak-kanak, lebih sanggup memelihara kebiasaan makan sehat saat tumbuh dewasa," kata Edmunds pula.