Bedah Mulut dan Maksilofasial (BMM atau dalam bahasa Inggris Oral and Maxillofacial Surgery) adalah cabang spesialisasi di kedokteran gigi yang fokus menangani berbagai kondisi, penyakit, dan cedera di area mulut (oral), rahang (maksila dan mandibula), wajah (fasial), serta leher. Jadi cakupannya lebih luas dari sekadar gigi, karena juga masuk ke area wajah sampai kepala bagian bawah.

Secara umum, BMM menangani kasus seperti:

✅ 1. Pencabutan Gigi Sulit

• Gigi impaksi (misal gigi bungsu yang tumbuh miring dan tertanam di gusi/tulang).
• Gigi patah sampai akar di dalam tulang.

✅ 2. Trauma Wajah

• Patah tulang rahang (mandibula, maksila).
• Luka robek di wajah dan mulut.
• Cedera akibat kecelakaan.

✅ 3. Kista dan Tumor

• Operasi pengangkatan kista rahang.
• Biopsi atau pengangkatan tumor jinak/maligna di area mulut dan wajah.

✅ 4. Kelainan Rahang

• Operasi ortognatik (memperbaiki posisi rahang yang tidak simetris atau gangguan gigitan).
• Gangguan sendi rahang (TMJ disorders).

✅ 5. Infeksi Berat

• Abses atau infeksi dalam yang menyebar di leher dan wajah.
• Ludwig's angina (infeksi serius di dasar mulut).

✅ 6. Rekonstruksi Wajah

• Perbaikan setelah trauma, tumor, atau cacat bawaan.
• Cleft lip/palate (bibir sumbing dan langit-langit).

✅ 7. Bedah Estetika

• Rhinoplasty (operasi hidung), blepharoplasty (kelopak mata), dan kontur wajah jika sesuai bidangnya.

Siapa yang jadi dokter BMM?

Dokter Gigi yang lanjut sekolah spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial selama sekitar 4-6 tahun, dan mereka terlatih menghadapi prosedur bedah besar, bahkan beberapa punya izin praktik di rumah sakit umum, bukan cuma klinik gigi.

Kalau kamu pernah dengar operasi gigi bungsu yang harus bius total atau operasi rahang besar yang butuh tim dokter multidisiplin (termasuk dokter bedah plastik, THT, dll), biasanya dokter BMM yang pegang.

Simak video dari drg. Muskab, Sp.BMM untuk lebih lengkapnya disini.