Kita jarang mendengar atau bahkan tak pernah ada orang tua yang menyuruh anaknya untuk menulis? “Ayo menulis!”, pernahkah Anda mendengarnya? jangankan anak-anak, orang dewasa pun pasti akan kesulitan untuk diberi perintah seperti itu.
Bila semua orang bisa menulis, tentu negeri ini akan penuh dengan karya sastra. Mungkin juga sastra tidak akan ada lagi, kalau semua orang bisa menulis, apalagi dengan kalimat yang indah dan berirama layaknya pujangga. Menulis memerlukan keterampilan tersendiri. Benarkah demikian?. Tidak juga sebenarnya. Pada dasarnya setiap orang dapat melakukan kegiatan tulis-menulis, bahkan secara menyenangkan. Tak ada keterampilan atau keahlian khusus dalam menulis. Persoalan lain yang kerap mengganggu proses menulis adalah soal mood. Lainnya? Fasilitasnya tidak tersedia dengan lengkap, seperti komputer, laptop atau lainnya. Siapa bilang? di tahun 1920-1930an dengan segala keterbatasan peralatan, banyak lahir novel-novel berkelas dunia.
Jadi sesungguhnya yang paling penting untuk menulis ialah niat dari awalnya. Kesungguhan tanpa dimulai dengan niat pada awalnya, tentu tak akan terlaksana dengan baik. Orang bijak bilang bahwa cara yang paling sederhana untuk menumpahkan isi hati dan pikiran adalah dengan menulis, karena bila tidak, ia seperti sebuah saluran, suatu saat tersumbat dan meledak.
Kegiatan menulis tidaklah dimaksudkan untuk menjadi sastrawan besar, tapi paling tidak punya manfaat bagi kesehatan. Berikut adalah sejumlah keuntungan dari menulis:
MENGURANGI BERAT BADAN.
Para peneliti dari Women's Health Initiative menarik kesimpulan bahwa catatan harian tentang makanan yang dikonsumsi membantu menimbulkan kesadaran tentang konsumsi kalori dan asupan lemak. Dan jika Anda mengetahui seberapa banyak yang telah dilahap, akan lebih mudah menguranginya.
MENINGKATKAN KUALITAS TIDUR.
Ilmuwan di Temple University menemukan bahwa wanita yang menuliskan pengalaman traumatisnya – seperti pemerkosaan atau kecelakaan lalu lintas yang parah - ternyata jarang mengalami sakit kepala, susah tidur, dan gejala depresi dibandingkan mereka yang tidak mau menuliskannya.
MELAWAN PENYAKIT.
Berdasarkan sebuah penelitian pada tahun 2002 di Ben-Gurion University, Israel, disimpulkan bahwa mereka yang menuliskan sebuah kejadian yang menjadi beban pikiran, akan mengurangi frekuensi kunjungan mereka ke klinik pengobatan selama 15 bulan ke depan.
MENGURANGI STRES.
Sebuah studi di Chicago Medical School menemukan bahwa ketika penderita kanker yang kurang diperhatikan keluarganya menuliskan tentang penyakit yang diderita selama 20 menit setiap hari, mereka jadi jarang mengalami stres selama enam bulan berikutnya.
Nah, mengapa Anda tidak menyiapkan pulpen dan kertas untuk mulai menulis sejak sekarang. Karena ternyata menulis bukan hanya menyenangkan, tapi juga menyehatkan lahir dan batin. Bahkan bisa jadi Anda dapat menangguk untung karenanya. Dan, jangan lupa, bila suatu saat Anda sakit, setidaknya satu resep sudah di tangan: ”menulis”. Ini bukan sekedar lelucon. Penelitian telah membuktikannya. jadi, tunggu apa lagi? Ayo Menulis!
© 2018-2024. Rumah Sakit Islam Jakarta Cempaka Putih
Admin
Keluhan, Kritik dan Saran
Sorry, I'm offline at the moment. I'll be back online in the next 4 hours 13 minutes
20:00Informasi
Medical Check Up
Sorry, I'm offline at the moment. I'll be back online in the next 4 hours 13 minutes
20:00Pendaftaran Rawat Jalan
Khusus Pasien BPJS
Sorry, I'm offline at the moment. I'll be back online in the next 4 hours 13 minutes
20:00Pendaftaran Rawat Jalan
Pribadi, Asuransi, dan Perusahaan
Sorry, I'm offline at the moment. I'll be back online in the next 4 hours 13 minutes
20:00