Assalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh #SahabatRSIJCP

Pertanyaan ini sering muncul, tapi jawabannya tidak sesederhana itu.

Dalam video ini, dokter spesialis kami akan menjelaskan:

• Apakah semua kasus tumor otak memerlukan tindakan operasi
• Kapan operasi jadi pilihan utama
• Alternatif penanganan selain operasi

Tonton video ini sampai habis untuk mendapatkan pemahaman yang benar dan tidak menimbulkan ketakutan yang berlebihan. Karena setiap pasien punya kondisi berbeda, penanganannya pun harus disesuaikan.

tumor otak tidak selalu harus dioperasi. Keputusan untuk melakukan operasi tergantung pada sejumlah faktor, termasuk:

1. Jenis Tumor

• Jinak (non-kanker) seperti meningioma atau schwannoma kadang cukup dipantau atau diobati dengan terapi non-bedah seperti radiasi.

• Ganas (kanker) seperti glioblastoma sering memerlukan operasi untuk mengangkat sebanyak mungkin jaringan tumor.

2. Lokasi Tumor

• Jika tumor berada di area yang sulit dijangkau atau dekat dengan pusat fungsi penting (seperti pusat bicara atau motorik), operasi bisa berisiko tinggi.

• Dalam kasus seperti ini, dokter bisa mempertimbangkan terapi radiasi, kemoterapi, atau observasi.

3. Ukuran dan Perkembangan Tumor

• Tumor kecil dan tumbuh lambat bisa hanya dipantau (disebut "watchful waiting").

• Tumor besar atau yang tumbuh cepat biasanya butuh intervensi lebih agresif.

4. Gejala

• Jika tumor menyebabkan tekanan pada otak, kejang, sakit kepala berat, atau perubahan neurologis, operasi bisa jadi mendesak.

• Jika tanpa gejala atau gejalanya ringan, terapi lain mungkin dipilih terlebih dahulu.

5. Kondisi Umum Pasien

• Pasien dengan kondisi medis serius atau usia lanjut mungkin tidak kuat menjalani operasi, sehingga dipilih terapi yang lebih aman.

Alternatif Operasi:

• Terapi radiasi (misalnya radiosurgery seperti Gamma Knife)

• Kemoterapi

• Obat-obatan untuk mengurangi gejala (anti-kejang, steroid)

• Monitoring berkala dengan MRI/CT scan

 Cek video, promo, dan info menarik lainnya di Instagram kami di @rsijcempakaputih