Laparoskopi adalah suatu prosedur medis minim invasif yang digunakan untuk melihat organ-organ di dalam rongga perut atau panggul. Prosedur ini dilakukan dengan bantuan alat yang disebut laparoskop, yaitu tabung tipis yang dilengkapi dengan kamera dan sumber cahaya di ujungnya.

Prosedur Laparoskopi:

1. Anestesi: Pasien biasanya diberi anestesi umum agar tidak sadar selama prosedur.

2. Sayatan Kecil: Dokter membuat satu atau beberapa sayatan kecil (biasanya di area pusar).

3. Pengisian Gas: Rongga perut diisi dengan gas karbon dioksida agar organ-organ terpisah dan lebih mudah dilihat.

4. Pemasukan Laparoskop: Laparoskop dimasukkan ke dalam rongga perut melalui sayatan.

5. Pemantauan: Gambar dari kamera ditampilkan di monitor, memungkinkan dokter melihat kondisi organ dalam secara langsung.

6. Tindakan Medis (jika diperlukan): Jika diperlukan, alat bedah kecil lainnya dapat dimasukkan melalui sayatan tambahan untuk melakukan tindakan seperti pengangkatan kista, jaringan, atau organ.

Kegunaan Laparoskopi:

• Diagnosis penyebab nyeri perut atau panggul.

• Mengamati kondisi seperti endometriosis, miom, atau kista ovarium.

• Operasi pengangkatan kandung empedu, usus buntu, atau rahim.

• Pemeriksaan dan pengobatan infertilitas.

Keuntungan Laparoskopi:

• Luka operasi lebih kecil.

• Risiko infeksi lebih rendah.

• Pemulihan lebih cepat dibanding operasi terbuka.

• Rasa sakit pascaoperasi lebih ringan.

Risiko atau Komplikasi (jarang terjadi):

• Infeksi di area sayatan.

• Perdarahan.

• Cedera pada organ dalam.

Laparoskopi sering dipilih karena lebih aman dan nyaman bagi pasien jika dibandingkan dengan operasi konvensional yang memerlukan sayatan besar.