Radiologi adalah cabang ilmu kedokteran yang menggunakan teknologi pencitraan (medical imaging) untuk melihat struktur dan fungsi bagian dalam tubuh dengan tujuan:
- Mendiagnosis penyakit atau kelainan
- Membantu menentukan rencana pengobatan
- Memantau perkembangan penyakit atau hasil terapi
- Melakukan tindakan pengobatan tertentu, misalnya radiologi intervensi
Peran Radiologi dalam Dunia Medis:
- Deteksi dini penyakit, misalnya kanker
- Identifikasi cedera seperti patah tulang atau perdarahan
- Pemantauan kehamilan melalui USG
- Menilai kondisi organ dalam (paru, jantung, otak, ginjal)
- Panduan tindakan medis agar lebih akurat
Radiologi adalah “mata” dalam dunia kedokteran yang memungkinkan dokter melihat bagian dalam tubuh tanpa pembedahan.
Berikut layanan Radiologi yang tersedia di RS Islam Jakarta Cempaka Putih, diantaranya:
- Radiologi Konvensional (Rontgen/X-Ray)
Pemeriksaan pencitraan menggunakan sinar-X untuk melihat struktur tubuh, terutama tulang dan organ tertentu.
Fungsi & Kegunaan:
- Mendeteksi patah tulang atau dislokasi.
- Menilai kondisi paru-paru seperti pneumonia, TBC, efusi pleura.
- Melihat ukuran dan bentuk organ tertentu seperti jantung.
- Menilai kondisi saluran cerna dengan kontras, misalnya barium swallow.
Kelebihan:
- Proses cepat dan sederhana
- Biaya relative murah
- Radiasi lebih rendah dibanding CT scan
- Mudah diakses hamper di semua fasilitas Kesehatan
- Cocok untuk emergency awal
Keterbatasan:
- Detail gambar tidak setinggi CT/MRI
- Tidak bisa melihat jaringan lunak secara jelas
- Proyeksi 2D – risiko gambaran tumpang tindih
- Masih menggunakan radiasi meski relative rendah
Fokus utama:
- Pencitraan tulang dan struktur keras
- Deteksi kelainan paru
- Penilaian cepat kondisi awal sebelum pemeriksaan radiologi lanjutan
- Pemeriksaan yang membutuhkan hasil cepat dan sederhana
- MRI 1.5 Tesla (Magnetic Resonance Imaging)
MRI 1.5 Tesla adalah mesin MRI dengan kekuatan magnet 1.5 Tesla, yang merupakan standar internasional untuk pemeriksaan MRI di rumah sakit. Kekuatan ini memberikan gambar detail, stabil, dan cukup cepat untuk hampir semua jenis pemeriksaan.
Fungsi & Kegunaan:
- Menilai otak dan saraf, misalnya stroke, tumor, infeksi, dan cedera saraf.
- Memeriksa tulang belakang dan diskus (saraf terjepit).
- Melihat jaringan lunak seperti otot, ligamen, tendon.
- Evaluasi organ dalam seperti hati, ginjal, panggul, uterus, dan prostat.
- Diagnosa tumor atau massa dengan detail tinggi.
Kelebihan:
- Gambar tajam untuk hamper semua jenis organ
- Lebih minim artefak
- Lebih nyaman bagi pasien
- Waktu pemeriksaan relative stabil
- Aman tanpa radiasi ionisasi
Keterbatasan:
- Waktu pemeriksaan tetap lebih lama daripada CT scan
- Tidak cocok untuk pasien dengan implant logam tertentu
Fokus utama:
- Pencitraan jarak lunak (soft issue) dengan sangat detail
- Pemeriksaan organ yang membutuhkan akurasi tinggi
- Pencitraan neurologis, musculoskeletal, dan organ dalam
- Pemeriksaan yang memerlukan hasil stabil tanpa artefak berlebih
- CT scan 128
Teknologi CT scan generasi terbaru yang mampu mengambil banyak irisan (slice) gambar tubuh secara simultan dalam satu putaran. CT Scan 128-slice artinya mesin dapat mengambil jumlah irisan tersebut dalam satu kali rotasi.
Fungsi & Kegunaan:
- Mendeteksi penyakit dengan akurasi tinggi.
- Pemeriksaan pembuluh darah (Angiografi CT).
- Diagnostik darurat (Emergency).
- Pemeriksaan Jantung dan Paru.
Kelebihan:
- Waktu pemeriksaan lebih cepat
- Gambar lebih detail dan tajam
- Bisa untuk rekonstruksi 3D
- Akurat untuk pencitraan pembuluh darah (CT Angiography)
- Cakupan lebih luas
- Cocok untuk evaluasi jantung dan paru
Keterbatasan:
- Paparan radiasi lebih tinggi dibanding USG dan MRI
- Tidak cocok untuk semua kondisi
- Memerlukan penggunaan kontras
- Hasil dipengaruhi gerakan
- Ukuran mesin lebih besar
Fokus utama:
- Mendeteksi kelainan organ dan pembuluh darah secara detail
- Menangani kondisi gawat darurat dengan hasil cepat
- Melakukan pencitraan jantung dan pembuluh darah (angiografi) secara non-invasif
- Rekonstruksi 3D
- Mammografi
Mammografi adalah pemeriksaan pencitraan payudara menggunakan sinar-X dosis rendah yang dirancang khusus untuk mendeteksi kelainan pada jaringan payudara. Pemeriksaan ini merupakan metode standar emas (gold standard) untuk skrining kanker payudara, terutama pada wanita usia tertentu atau yang memiliki risiko lebih tinggi.
Fungsi & Kegunaan:
- Skrining kanker payudara pada wanita usia ≥ 40 tahun.
- Deteksi dini benjolan, kalsifikasi, atau perubahan abnormal.
- Evaluasi nyeri, benjolan, atau keluarnya cairan dari puting.
- Pemantauan pasca operasi atau terapi kanker payudara.
Kelebihan:
- Deteksi paling akurat untuk kanker payudara dini
- Prosedur cepat dan relative nyaman
- Dosis radiasi rendah
- Mendukung penanganan dini
Keterbatasan:
- Kurang efektif pada payudara berdensitas tinggi
- Risiko false positive / false negative
- Ada rasa tidak nyaman saat kompresi
- Tidak menggantikan USG atau MRI
Fokus utama:
- Skrining kanker payudara pada Wanita usia 40 tahun ke atas
- Diagnosis kelainan payudara yang ditemukan secara klinis
- Menilai struktur internal payudara dengan detail
- Deteksi microcalcification sebagai tanda awal kanker
- Menjadi acuan utama dalam program pencegahan kanker payudara secara nasional maupun internasional
- Rontgen Gigi (Dental X-Ray)
Dental X-Ray adalah pemeriksaan pencitraan menggunakan sinar-X untuk melihat struktur gigi, tulang rahang, dan jaringan di sekitarnya. Pemeriksaan ini membantu dokter gigi mendeteksi masalah yang tidak terlihat hanya dengan pemeriksaan visual, seperti akar gigi, kerusakan tulang, atau infeksi.
Fungsi & Kegunaan:
- Mendeteksi gigi berlubang (karies) yang tidak terlihat dari luar.
- Menilai infeksi akar gigi atau abses.
- Melihat posisi gigi bungsu/impaksi.
- Evaluasi perawatan ortodonti (behel).
- Menilai tulang rahang dan penyakit periodontal.
Kelebihan:
- Proses cepat dan tidak menimbulkan rasa sakit
- Radiasi rendah dan aman
- Menampilkan detail struktur gigi dan tulang
- Mendukung perencanaan Tindakan secara akurat
- Dapat dilakukan pada anak-anak dengan pengaturan khusus
Keterbatasan:
- Masih menggunakan radiasi (meski rendah)
- Tidak dapat melihat jaringan lunak secara jelas, misalnya gusi atau otot
- Hasil bisa dipengaruhi oleh gerakan pasien saat pemeriksaan
Fokus utama:
- Evaluasi kondisi gigi, akar gigi, dan tulang rahang secara mendalam
- Deteksi dini masalah gigi dan mulut sehingga dapat ditangani sebelum menjadi lebih parah
- Perencanaan Tindakan gigi seperti ortodonti, pencabutan, implant, dan perawatan saluran akar