Hari Anak sedunia merupakan hari yang istimewa karena Anak adalah investasi orang tua dan masa depan bangsa. Perayaan ini bertujuan untuk menghormati hak-hak anak di seluruh dunia Masalah dan problem yang dihadapi anak-anak harus menjadi perhatian kita semua .
Kita harus mempersiapkan anak dan remaja kita dalam menghadapi dan mengatasi masalah-masalah yang mungkin terjadi.
Sebagai orang tua kita harus Mengajarkan bagaimana bertanggung jawab, mengatasi dilema dalam pertumbuhan fisik dan psikis mereka atau mengelola hambatan dalam bersosialisasi.
Banyak orang tua juga sering menggunakan kunci pintu keberhasilan mereka untuk membuka pintu-pintu kesempatan bagi anak-anak mereka, mereka berfikir bahwa pengalaman dan pengetahuan mereka akan mampu menyelamatkan anak-anak dari masalah.
Untuk mengetahui apakah anak bermasalah atau tidak, para pendidik (orang tua, guru, orang dewasa disekitar anak) perlu memahami tahapan perkembangan anak dalam segala aspek. Pemahaman tersebut dapat membantu menganalisis dan mengelompokkan anak pada kategori bermasalah atau tidak.
Untuk tahu apakah anak tersebut bermasalah maka pendidik harus memperhatikan kekhasan perilaku anak. Berikut ini pertanyaan yang dapat mengidentifikasi apakah anak tersebut bermasalah atau tidak.
- Apakah frekuensi tingkah laku yang menyimpang tersebut terlihat setiap waktu?
- Apakah perilaku tersebut mengganggu aktivitas anak baik dalam belajar maupun bermain?
- Jika tingkah laku tersebut tidak diatasi dengan segera apakah akan menimbulkan masalah dalam perkembangan anak secara menyeluruh?
Jika semua pertanyaan tersebut dijawab ”ya”
Maka besar kemungkinan anak tersebut bermasalah. Respon pendidik dalam menghadapi anak yang bermasalah :
- Menghadapi emosi-emosi negatif anak, dan saat emosi negatif anak muncul sebaiknya guru menciptakan hubungan yang akrab
- Sabar menghadapi anak yang sedih, marah, atau ketakutan, dan tidak menjadi marah jika menghadapi emosi anak.
- Sadar dan menghargai emosi-emosinya sendiri.
- Melihat emosi negatif sebagai arena yang penting dalam mengasuh anak.
- Peka terhadap keadaan emosi anak, walaupun ungkapan emosinya tidak terlalu kelihatan.
- Tidak bingung atau cemas menghadapi ungkapan-ungkapan emosional anak.
- Tidak menanggapi lucu atau meremehkan perasaan negatif anak.
- Tidak memerintahkan apa yang harus dirasakan oleh anak.
- Tidak merasa bahwa guru harus membereskan semua masalah bagi anak
Menggunakan saat-saat emosional sebagai saat untuk mendengarkan anak, berempati dengan kata-kata yang menyejukkan, menolong anak memberi nama emosi yang sedang dirasakan, menentukan batas-batas dan mengajarkan ungkapan emosi yang dapat diterima, dan mengajarkan anak untuk terampil dalam menyelesaikan masalah.